MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Padang Sidimpuan, Mardan Eriansyah Siregar mendorong aparat penegak hukum menyelidiki orang kepercayaan Bupati Tapsel karena diduga terindikasi praktik penerima uang “Fee” Jual Beli Proyek dan Jabatan Strategis.
Mardan juga mengatakan, agar penegak hukum segera selidiki aliran dana berupa fee terkait penunjukan kontraktor proyek di lingkungan Dinas Tapanuli Selatan baik yang diterima orang dekat Bupati Tapsel inisial H, baik secara langsung maupun melalui perantara dinas terkait.
“Yang saya ketahui, dia itu (H) kepercayaan nomor satu Tapsel memang yang atur semua dan bukan rahasia umum lagi. Dia meminta (fee) proyek kepada kontraktor, dan bila perlu saya siap memberikan keterangan saksi petunjuk kepada penegak hukum,” kata Mardan, di Medan, Selasa (4/6).
Mardan mengatakan, fee proyek yang ditagih itu mencapai 15-17 persen dari total anggaran. Informasi ini, kata Mardan diperoleh dari seorang kontraktor yang enggan disebutkan namanya.
“Dugaannya kuat, dia (H) sudah diketahui publik tukang bagi proyek, juga penentu siapa yang berkeinginan menjadi jabatan strategis yang pastinya mau berkomitmen dengan untuk kepentingan pribadi. Pejabat yang tidak mau berkomitmen dengan pasti di kucilkan dan akan di usahakan Non Job,” sebutnya.
Selain itu, Mardan juga menyoroti, kenderaan dinas merk Pajero warna hitam yang dimiliki H. Mardan menduga mobil tersebut merupakan fasilitas negara. “Tentu kita mempertanyakan kapasitas dia memiliki mobil tersebut. Seharusnya Pemkab Tapsel tidak menutup mata terkait mobil dinas yang dimiliki,” sebutnya.
Mardan mengatakan, tentunnya semua elemen masyarakat satu pemikiran, bahwa Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime).
“Kepada penegak hukum agar melakukan upaya pencegahan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme khususnya di Tapanuli Selatan yang diduga ada persekongkolan jahat selama ini dilakukan “H” kepercayaan nomor satu di Tapanuli Selatan,” pungkasnya. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post