BANDA ACEH, Waspada.co.id – Juru Bicara Mualem – Dek Fadh, Rozzy Wanela mengatakan timses 01 dari pasangan Bustami – Fadhil Rahmi, jangan cengeng dan kekanak-kanakan dalam berpolitik.
Hal tersebut disampaikan Rozzy terkait berbagai tudingan dan pemberitaan pihak 01 yang selalu menuding pihak 02 di balik sejumlah kejadian di Aceh.
Rozzy menilai sejumlah fakta dan peristiwa politik di Aceh, seperti kasus penggranatan rumah paslon, perusakan APK, dosen yang dipecat, pemotongan honor KPPS, dan perusakan kebun cabai, dianggap pelakunya sebagai lawan politik.
“Jangan cengeng berpolitik. Suka menuduh pihak lawan, seperti kekanak-kanakan,” kata Rozzy, Kamis (24/10).
Berbagai tudingan yang kerap dilontarkan oleh juru bicara Paslon 01 terkait berbagai peristiwa politik ke pihaknya, membuktikan tim Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi masih belum matang dan dewasa dalam berpolitik. “Mereka seperti anak-anak, gak dewasa kali,” ujarnya.
Rozzy menyebut, akibat kebiasaan Timses Paslon 01 yang suka menuding satu peristiwa politik, secara tidak langsung tim 01 telah menempatkan aparat hukum sebagai pihak tersudut, karena masyarakat akan menilai pihak aparat keamanan tidak mampu melindungi warga.
“Biarkan aparat hukum yang menyelidiki berbagai peristiwa politik tersebut, serahkan kepada ahlinya, jangan memperkeruh suasana,” ujar Rozzy.
Rozzy juga mengkritik cara-cara politik playing victim yang dimainkan kubu 01.
“Seharusnya pihak 01 lebih penting menjawab soal kasus korupsi wastafel. Karena melibatkan orang orang dekat kandidat Om Bus (Bustami, red),” jelas Rozzy.
“Belajar pada 02, ketika ada yang menurut kami melanggar. Seperti kasus cawagub Fadhil Rahmi. Kami membawa ke pihak terkait seperti Panwaslih. Dan apapun keputusannya kami terima,” sambungnya.
Rozzy mengajak timses 01 yang merasa diri mereka sebagai orang-orang terdidik untuk adu gagasan, bukan adu Playing Victim. (wol/drs)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post