MEDAN, Waspada.co.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara (Sumut) menduga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Hutan Lindung Siarubung/Dolok Sijonaha dilakukan dengan sengaja atau dibakar orang.
Hingga kini dampak kebakaran yang berlokasi di Kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir sudah mencapai sekitar 300 hektare.
Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar, mengatakan mengatakan orang-orang tersebut, sehari-hari bekerja sebagai petani. Diduga sampah pertaniannya dibakar tanpa diawasi dan merambat ke hutan lindung itu.
“Dia bersih-bersih ladangnya (sampahnya) dibakar, setelah panen sawah (padi). Jeraminya dibakar mereka, tidak mengawasi dan dilihat dia setelah dibakar,” kata Yuliani, saat dikonfirmasi, Rabu (17/7).
Yuliani mengatakan pembersihan tersebut, dalam kondisi cuaca panas dan kencang. Akibatnya, dengan cepat api merambat ke lokasi sekitar, membuat dampak kebakaran meluas dengan perhitungan 200 hingga 300 Hektar.
“Kondisi cuaca panas dan angin kencang. Sehingga menyambar daerah berdekatan. Itu lah sumber api (hasil penelusuran sementara),” ucapnya.
Untuk mengetahui persis penyebab kebakaran ada dugaan sengaja dibakar tersebut. Yuliani mengungkapkan pihak Dinas LHK Sumut dan Polres Samosir melakukan penyelidikan.
“Kita, BPBD, dan APH mencari bukti itu lah. Sehingga jelas dari sumber api itu. Kuat dugaan petani tersebut,” ungkapnya.
Namun, Yuliani enggan membeberkan secara detail terkait oknum petani tersebut. Karena, masih dalam proses penyelidikan pihaknya dan kepolisian.
“Itu kita lihat lah kedepannya, kita lihat bagaimana perkembangannya,” tuturnya.
Yuliani melaporkan bahwa kondisi di lokasi kebakaran tersebut, api sudah padam total dilakukan tim gabungan. Namun, masih dalam proses pendinginan. Hal itu, untuk mencegah api kembali membara.
“Api sudah padam, tapi setelah hidup lagi (apinya), cuaca ekstrim angin kencang. Tapi, sekarang sudah padam. Kita lakukan pendinginan oleh petugas kita di lapangan,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post