PANGURURAN, Waspada.co.id – Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, melakukan pengecekan lokasi kebakaran lahan yang terjadi di Perbukitan Siaraubung Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian, pada Selasa (16/7).
Hal ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Samosir, Brigadir Vandu Marpaung lewat siaran persnya.
Vandu menjelaskan bahwa kebakaran lahan ini diketahui mulai terjadi pada Minggu, 14 Juli 2024, dan Api bermula dari titik perbukitan Dusun I Desa Aek Sipitudai Kecamatan Sianjur Mula-Mula, kemudian merembet ke lahan di Perbukitan Siarubung Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian.
Kedua lokasi kebakaran merupakan daerah perbukitan terjal tanpa akses jalan yang dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran.
Lokasi kebakaran ditumbuhi semak belukar yang kering, ditambah dengan cuaca angin kencang, menyebabkan api cepat menyebar hingga ke perbukitan Desa Boho Kecamatan Sianjur Mula-Mula, serta perbukitan Siaraubung, Desa Turpuk Limbong, Kecamatan Harian.
“Pada Senin, 15 Juli 2024, titik api masih menyala. Personel Polres Samosir, Polsek Harian, Koramil, BPBD dan Manggala Agni standby di lokasi untuk mencegah api menyebar ke permukiman warga dan melakukan pemadaman api pada lokasi yang dapat dijangkau. Kemudian Pada Selasa, 16 Juli 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, titik api di perbukitan telah padam. Personel Polres Samosir, Polsek Harian, Koramil, dan Manggala Agni tetap standby dan melakukan patroli di sekitar lokasi kebakaran untuk mengantisipasi timbulnya titik api baru,” tuturnya.
Vandu menjelaskan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Samosir. “Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar 40 hektar,” imbuhnya.
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menjaga lahan dan hutan.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya. Hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang. Jangan membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan. Pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat pembakaran. Kita harus saling menegur untuk tidak sembarangan membakar sampah atau rumput di sekitar hutan, terutama saat musim kemarau,” imbaunya.
Kapolres juga menyarankan pembuatan sekat-sekat kanal untuk pengaturan hidrologi air pada lahan gambut, yang dapat membuat tanah lembap dan tidak mudah terbakar.
Yogie menekankan pentingnya kesiapan peralatan pemadam kebakaran dan penyediaan tempat penampungan air di titik-titik rawan kebakaran.
“Disampaikan juga kepada pemilik ternak agar menanam sendiri atau mengambil tanaman pakan untuk ternak. Biarkan tumbuhan muda tumbuh alami. Mari kita bersama-sama menjaga lahan dan hutan kita demi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan kita semua,” ajaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Samosir menyerahkan satu unit perahu karet tipe Sillinger 470 kepada Polsek Harian, yang diterima oleh Kapolsek Harian, Kompol Effendi, untuk operasional jika terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan.
Sementara itu, Kalaksa BPBD kabupaten samosir Sarimpol Simanihuruk mengatakan bahwa api sudah merabat ke wilayah Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mulamula.
“Api di kawasan sijukjuk masih menyala, tetapi luasan yang terbakar sudah tidak luas lagi,” ujar
Sarimpol menyebut, kobaran api di daerah Alun Beak, Desa Sipitudai, dan jalan simpang gonting hingga ke Kecamatan Harian telah padam per hari ini.
“Saat ini telah ada penambahan personil dari BPBD Sumut sebanyak 13 Orang, dan Manggala Agni Daops Siantar sejumlah 15 Orang,” tambahnya.
(wol/ward/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post