KUTACANE, Waspada.co.id – Kasus dugaan malpraktek dr IYB di RSIA Keluarga Desa, Kutacane, Aceh Tenggara, terus bergulir. Kasus yang sempat dilaporkan ke Polres setempat, disebut telah selesai di bawah tangan.
Dari penelusuran, kasus dugaan malpraktek dr IYB terhadap Emeliya Matondang, warga Lawe Rakat, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, disebut-sebut berujung damai.
Hal tersebut, disampaikan oleh Parlaungan Matondang, selaku Kepala Desa Lawe Rakat, saat dikunjungi ke Desa tersebut, Kamis (18/7).
Dia menyebutkan, kasus yang mendera nama warga desanya itu, telah selesai dilakukan perdamaian antara pihak korban dan tenaga medis tersebut. “Sudah dilakukan perdamaian,” katanya.
Terkait perdamaian, kata dia, dirinya telah membubuhkan tanda tangan tetapi tidak merincikan kapan dan siapa saja yang terkait dalam proses perdamaian. “Tolong dikonfirmasi langsung sama yang bersangkutan ya Bang,” sebutnya.
Dimintai untuk mendampingi ke tempat tinggal korban, dirinya berdalih tidak mempunyai waktu. “Saya lagi banyak kerjaan, tidak ada waktu Bang,” tukasnya.
Sedangkan, menurut informasi yang dihimpun Waspada Online, perdamaian antara pihak korban dengan dr IYB, diduga ada tekanan dari pihak korban. Angka ganti rugi pun terbilang sangat fantastis, diduga mencapai Rp450 juta.
Bahkan, perdamaian kasus tindak medik buruk tenaga medis tersebut, diduga adanya peran dari oknum purnawirawan polisi yang ternama di Aceh Tenggara, bahkan hal itu, diperjelas oleh istri oknum tersebut. “Iya benar, korban masih keluarga,” kata Uli, istri dari oknum tersebut.
Disebutkan juga, kasus tindak medik itu telah selesai dilakukan perdamaian antara pihaknya dengan tenaga medis tersebut. “Kasus ini telah berdamai sekitar sebulan lalu. Bagaimana tidak damai, inikan kasus,” katanya.
Sementara, dr IYB, belum berhasil dimintai keterangan terkait perdamaian dirinya dengan pihak korban. Dihubungi via WhatsApp, nomor kontak waryawan Waspada Online diduga diblokir.
Seperti dilaporkan sebelumnya, soal kasus dugaan malpraktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak, Keluarga Desa (RSIA- Keluarga Desa) Aceh Tenggara, mengundang sisi negatif.
Kasus yang melibatkan nama dokter spesialis bedah itu, belum bisa diungkap secara terang benderang. Meski sudah dilakukan upaya jurnaliatik para awak media. (wol/sur/pel)
Discussion about this post