MEDAN, Waspada.co.id – Wali Kota Medan, Rico Waas, berbagi pengalamannya tentang perlakuan yang pernah ia terima dari petugas pajak di masa lalu. Ia mengungkapkan bahwa dulu dirinya pernah merasa ditekan oleh oknum petugas pajak dalam proses pengutipan.
Hal ini disampaikannya dalam acara Bapenda Berbagi Untuk Semua dan Buka Puasa Bersama yang digelar oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan di kantornya, Jalan Abdul Haris Nasution, pada, Selasa (25/3) kemarin.
“Kami pernah menjadi wajib pajak, dan kami pernah mengalami bagaimana ditekan-tekan oleh petugas Bapenda. Kejadian ini sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu. Ada petugas yang sedikit angkuh, ada yang mintanya memaksa, bahkan ada yang nongkrongi dari pagi sampai malam. Ini tentu butuh diperbaiki,” ujar Rico di hadapan Plt Kepala Bapenda Medan, T Roby Chair, serta jajaran pegawai Bapenda.
Lebih Humanis dan Beretika
Rico menekankan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dalam menjalankan tugas sebagai petugas pajak. Menurutnya, Bapenda adalah simbol pelayanan publik dan menjadi garda terdepan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Oleh karena itu, cara pendekatan kepada wajib pajak harus lebih santun dan persuasif.
“Tentu ke depan kita butuh pergerakan yang lebih humanis. Petugas pajak harus bisa memberikan pemahaman yang baik kepada wajib pajak, agar mereka sadar pentingnya membayar pajak tanpa merasa terintimidasi,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Plt Kepala Bapenda untuk memperbaiki sistem komunikasi antara petugas pajak dan wajib pajak. Dengan komunikasi yang lebih baik, masyarakat akan lebih memahami kewajibannya tanpa merasa terbebani.
Ketegasan Tetap Diperlukan
Meski menekankan pentingnya pendekatan humanis, wali kota juga mengingatkan bahwa ketegasan tetap diperlukan terhadap wajib pajak yang masih enggan menunaikan kewajibannya.
“Ketika seseorang membayar pajak, pasti akan muncul pertanyaan, ‘Apa yang diberikan pemerintah kepada saya?’ Jika petugas menunjukkan keangkuhan, tentu akan menjadi problem. Yang dibutuhkan wajib pajak adalah komunikasi yang baik serta perlindungan dari negara,” jelas Rico.
Menurutnya pajak seharusnya tidak menjadi momok bagi masyarakat, melainkan kewajiban yang ditunaikan dengan kesadaran. Untuk itu, dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dalam membangun komunikasi yang lebih efektif dengan para wajib pajak.
Apresiasi
Di akhir sambutannya, Rico memberikan apresiasi terhadap kegiatan sosial yang diinisiasi oleh Bapenda Kota Medan dalam momentum Ramadan ini.
“Dengan berbagi, kita menciptakan kebahagiaan di hati kita sendiri. Semua ini semata-mata untuk mengejar rahmat dan berkah dari Allah SWT,” pungkasnya.
Acara yang berlangsung hangat tersebut diisi dengan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. (wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post