KUTACANE, Waspada.co.id – Jalan lintas Kutacane-Medan di Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara (Agara), sering mengalami genangan banjir. Air Sungai Lawe Ketuban yang melintasi Jembatan Kuning 1, kerap menjadi faktor penyebab genangan banjir.
Sudirman, warga Kuning 1, Aceh Tenggara, Jumat (19/4), mengatakan genangan banjir yang sering dialami warga Kota Kecamatan itu, disebabkan oleh jembatan yang berada di jalan lintas nasional.
“Disebabkan oleh jembatan jalan lintas nasional. Jembatan yang berada di Desa Kuning 1, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, saat ini, tidak lagi sesuai dengan standar kedangkalan dan kedalaman aliran sungai,” sebutnya.
Dikatakannya, standar kedalaman aliran sungai di jembatan itu, tidak lagi bisa menampung air bah yang sedang tinggi. “Jembatan itu kerap tersumbat oleh material kayu yang dibawa oleh arus air bah,” katanya.
Peristiwa penyumbatan jembatan itu, kata dia, tidak kurang mencapai lima kali dalam setahun. “Penyumbatan itu yang menjadi faktor penyebab genangan banjir hingga sampai ke rumah-rumah warga,” jelasnya.
Dia berharap, jembatan milik BPJN Aceh itu agar dilakukan renovasi. “Badan jembatan itu hendaknya dibangun dengan lebih tinggi. Tindakan pembangunan jembatan lebih tinggi diperkirakan dapat mengurangi peristiwa genangan banjir,” ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen BPJN Aceh I, Jaya Yuliadi ST, menyebut Jembatan di Kuning 1, Aceh Tenggara, saat ini, sedang dalam proses pengusulan. “Jika tidak ada perubahan untuk satker Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah 3 dan PPK 3.5 Aceh secepatnya akan dilaksanakan Kordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat,” katanya.
“Sedang dalam tahap usulan. Usulan itu berupa proses persiapan desain jembatan, dan usulan kebutuhan lahan untuk pembangunan jembatan,” jelasnya.
Sementara infonya, kata dia, jika tidak ada perubahan untuk unsur satker Pelaksanaan Jalan Nasional wil. 3 dan PPK 3.5 Aceh, akan secepatnya berkoordinasi dengan unsur Pemerintah Daerah setempat.
Berkoordinasi dengan pemerintah setempat, maksud dia, untuk penentuan luas area jembatan yang perlu pembebasan lahan. Demikian, kami juga berharap adanya dukungan dari masyarakat dan para pihak lainnya untuk kelancaran proses usulan hingga pembangunannya nanti.
“Semoga semua urusan dapat di mudahkan, dan harapan kita juga dapat cepat terwujud,” katanya. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post