Waspada.co.id – Ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi saat seseorang merasa sulit bergerak atau berbicara saat tidur, biasanya disertai rasa takut. Dalam pandangan Islam, fenomena ini sering dikaitkan dengan aspek spiritual, seperti gangguan jin atau setan, dan perlunya menjaga adab-adab Islami dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan membahas penyebab ketindihan menurut Islam, dilengkapi hadis, dalil, serta anjuran yang relevan.
Fenomena Ketindihan dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, ketindihan dapat dikaitkan dengan gangguan setan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
Artinya: “Sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh manusia seperti aliran darah.”
(HR. Bukhari, No. 7171, dan Muslim, No 2175)
Gangguan ini bisa terjadi akibat kurangnya perlindungan dari Allah SWT, terutama jika seseorang tidak melaksanakan adab tidur atau melalaikan zikir sebelum tidur.
Penyebab Ketindihan dalam Islam
- Tidak Membaca Zikir Sebelum Tidur
Zikir sebelum tidur berfungsi sebagai pelindung dari gangguan setan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menganjurkan membaca Ayat Kursi sebelum tidur:
“Jika engkau hendak tidur di tempat tidurmu, bacalah Ayat Kursi. Maka engkau akan senantiasa dijaga oleh penjaga dari Allah, dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi.” (HR. Bukhari, no. 2311)
Kurangnya zikir sebelum tidur membuka celah bagi setan untuk mengganggu manusia dalam tidur.
- Tidak Berwudhu Sebelum Tidur
Islam mengajarkan untuk berwudhu sebelum tidur, yang menjadi salah satu cara untuk menjaga kesucian. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika engkau hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk sholat.” (HR. Bukhari, no. 247, dan Muslim, no. 2710)
Tidur dalam keadaan berwudhu membantu seseorang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, sehingga lebih terhindar dari gangguan setan atau jin.
- Kondisi Tempat Tidur yang Tidak Bersih
Rasulullah SAW menganjurkan untuk membersihkan tempat tidur sebelum tidur. Hal ini berdasarkan hadis berikut:
“Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah ia menggoyangkan tempat tidurnya dengan kain, karena ia tidak tahu apa yang terjadi setelah ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, no. 6320, dan Muslim, no. 2714)
Tempat tidur yang kotor atau tidak suci bisa menjadi tempat tinggal makhluk halus, yang berpotensi mengganggu saat seseorang tidur.
Cara Menghindari Ketindihan Menurut Islam
Islam memberikan beberapa cara untuk mencegah ketindihan, di antaranya:
- Membaca Doa Sebelum Tidur
Membaca doa tidur adalah amalan yang penting. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.” (HR. Bukhari, no. 7394)
- Membaca Ayat-Ayat Alquran
Selain Ayat Kursi, disarankan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebelum tidur. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca tiga surat terakhir dari Alquran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap malam, maka Allah akan melindunginya dari segala keburukan.” (HR. Tirmidzi, no. 2902)
- Tidur dalam Posisi yang Dianjurkan
Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidur menghadap ke kanan. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Berbaringlah di sisi kananmu ketika tidur.” (HR. Bukhari, no. 247, dan Muslim, no. 2710)
- Menghindari Tidur di Waktu yang Tidak Dianjurkan
Tidur di waktu tertentu, seperti setelah Subuh atau menjelang Maghrib, tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini dianggap membuka peluang gangguan makhluk halus.
Ketindihan dalam Islam tidak hanya dipandang sebagai fenomena fisik, tetapi juga sebagai bentuk gangguan spiritual yang dapat dicegah dengan menjaga adab tidur.
Membaca zikir, menjaga kebersihan tempat tidur, dan berwudhu sebelum tidur adalah langkah-langkah yang dianjurkan dalam Islam untuk melindungi diri dari gangguan setan.
Semoga dengan mengamalkan adab-adab ini, tidur dapat menjadi lebih tenang dan dalam perlindungan Allah SWT. Wallahualam (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post