AEK KANOPAN, Waspada.co.id – Masih hangat pembicaraan dugaan Ketua KPU Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) inisial ADS menerima uang untuk penggelembungan suara oknum Caleg sebesar Rp417 juta.
Kali ini sumber yang dihimpun Waspada Online, Sabtu (11/5) kembali membuka suara dimana transaksi uang sebesar Rp417 juta berlokasi di Kota Tanjungbalai sebelum perhelatan Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
“Saya tegaskan bahwa uang diterima langsung oknum Ketua KPU Labura dalam kantong kresek sebesar Rp417 juta di Kota Tanjungnalai. Oknum Ketua KPU Labura inisial ADS yang menggiring ke Kota Tanjungbalai sembari makan malam,” kata sumber yang tidak mau disebut namanya.
Sumber mengatakan, oknum Ketua KPU inisial ADS menjanjikan suara di setiap TPS sebanyak 15 hingga 30 suara. Hal itu disepakati bersama dan uang sebanyak Rp417 juta dalam kantong kresek diterima ADS di dalam mobilnya.
“Dalam pertemuan dan penyerahan uang Rp417 juta itu diketahui ada berapa orang. Bahkan ADS memaparkan bagaimana trik dan cara penggelembungan suara Caleg kabupaten di setiap TPS,” sebutnya.
Lanjutnya, jika sangat diperlukan dirinya bersedia memberikan keterangan sebagai saksi di hadapan penyidik. Dirinya juga akan membuat laporan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) agar Ketua KPU Labura diberikan sanksi yang berat.
“Oknum Ketua KPU Labura inisial ADS belum memulangkan keseluruhan uang yang diserahkan di Kota Tanjung Balai. Sisa uang tersebut puluhan juta rupiah, namun setelah diminta banyak alasan ADS untuk tidak mengembalikan uang itu,” imbuhnya.
Berita sebelumnya bahwa ADS akan membantu atau menjanjikan 15 hingga 30 suara per TPS pada oknum Caleg DPRD Kabupaten Labura.
Rekaman suara yang beredar diperoleh Waspada Online, ADS akan mengkondisikan operator dan dua penyelenggara Pemilu. Sehingga suara Caleg nantinya akan berisi dan terbagi sebanyak 15 hingga mencapai 30 suara di setiap TPS di seluruh desa Dapil tersebut.
“Ku pastian dulu supaya tidak kecewa, ku pastikan fix dulu dan nanti ku bawa yang jadi operator,” kata ADS dengan tegas dalam isi rekaman suara.
Isi rekaman suara ADS memperjelas, terkait bagi-bagi pada operator dari dua penyelenggara hingga pasukan terukur.
“Tapi semua itu harus dibagi orang yang menjadi operator. Kita tahu pasukan kita tidak unlimited, kita harus terukur, ku pastikan bisa tidak kita dapat dari penyelanggara, baru kita berpikir dari luar penyelenggara,” sebut ADS.
Ketua KPU Labura inisial ADS hingga saat ini sulit dikonfirmasi Waspada Online baik via WhatsApp maupun di kantornya, dan terkesan menghindar. (wol/rsy/pel)
Discussion about this post