Waspada.co.id – Abu Nawas nekat isengi Baginda Raja. Kali ini aksi jail yang dilakukan sosok humoris itu terbilang kelewat batas. Pasalnya, Raja hampir saja kehilangan nyawa, hingga sangat murka.
Perbuatan iseng Abu Nawas sebenarnya semata-mata hanya ingin membalas atas perlakuan Baginda Raja kepadanya. Pasalnya, bukan sekali dua kali saja, Abu Nawas juga beberapa kali hampir celaka karena perbuatan usil Baginda Raja.
Saat ini Baginda Raja diselimuti amarah yang sangat memuncak. “Cari Abu Nawas, tangkap dan bawa ke sini!” perintahnya seperti dikutip dari kanal YouTube Juha Official.
Beberapa pengawal kerajaan langsung berangkat menuju rumah Abu Nawas. Sesampainya di sana, mereka menangkap Abu Nawas dengan kasar.
“Apa-apaan ini? Apa salahku?” tanya Abu Nawas ketakutan.
“Kami diperintah Baginda Raja untuk menangkapmu. Kalau kamu menolak, kami tetap akan membawamu dengan cara paksa,” jawab para pengawal.
Abu Nawas pun hanya bisa pasrah. Ia kemudian digiring ke istana dan dihadapkan kepada Baginda Raja.
“Ampun Paduka yang mulia, kenapa hamba diperlakukan kasar begini?” tanya Abu Nawas.
“Kamu jangan pura-pura tidak tahu. Kamu telah membuat aku murka. Perbuatan usilmu kemarin hampir saja membuatku mati. Kamu keterlaluan dan sangat kurang ajar,” jawab Baginda Raja penuh emosi.
“Maafkan hamba Paduka yang mulia. Hamba khilaf,” ucap Abu Nawas.
“Saat ini sudah tidak ada maaf bagimu. Kamu harus dihukum mati,” bentak Baginda Raja.
“Lalu dengan cara apa hamba dihukum mati Paduka? Dipancung atau digantung?” tanya Abu Nawas.
“Bukan, bukan dengan cara seperti itu, karena hukuman seperti itu hanya jadi bahan lelucon bagimu,” balas Baginda Raja bertambah emosi.
Abu Nawas menangkap keseriusan pada diri Baginda Raja. “Sepertinya Paduka tidak main-main. Ia terlihat sangat marah padaku,” pikir Abu Nawas.
Bahkan para menteri dan prajurit menundukkan kepala, tidak ada yang berani menatap Baginda Raja. “Hai pengawal, masukkan Abu Nawas ke kandang singa,” teriak Baginda Raja memecah keheningan.
Para menteri dan segenap prajurit terkejut mendengar perintah tersebut, karena walau bagaimanapun Abu Nawas adalah sosok yang baik, sering berjasa mengungkap kasus-kasus di dalam istana yang sulit terpecahkan.
Mereka tidak sampai hati melihat Abu Nawas tewas mengenaskan diterkam singa buas. Tapi karena ini adalah titah Baginda Raja, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya.
Lalu seorang penasihat istana berkata, “Ampun Paduka yang mulia, apakah tidak berlebihan hukuman yang diberikan. Bukankah lebih baik bila Abu Nawas dihukum penjara saja,” ujar penasihat istana coba membela Abu Nawas.
“Kalau tidak suka dengan keputusanku, kau boleh ikut dengan Abu Nawas!” hardik Baginda Raja.
Sang penasihat istana hanya terdiam. Ia tidak berani membantahnya.
Sementara Abu Nawas tertunduk lesu mendengar keputusan tersebut. Tubuhnya langsung lemas dan gemetaran.
Namun ketika hendak dimasukkan ke kandang singa, Abu Nawas berkata, “Ampun Paduka yang mulia, hamba ikhlas menerima hukuman ini dan hamba sudah pasrah, tapi berilah waktu hamba 3 bulan, hamba ingin agar di akhir kematian disibukkan oleh amal ibadah,”. (wol/okezone/ryan/d2)
Discussion about this post