Waspada.co.id – Inilah kisah Adam dan Hawa bertemu di Jabal Rahmah tepat pada hari Jumat. Di Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, kawasan Padang Arafah, menjadi lokasi kembali bertemunya Nabi Adam alaihissalam dengan Hawa setelah diturunkan ke Bumi akibat melanggar larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika itu mereka hidup berpencar dan akhirnya bertemu di Jabal Rahmah setelah mendapat petunjuk dari malaikat. Di tempat ini keduanya bertobat dan memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas dosa yang diperbuat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab suci Alquran:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Keduanya berkata: Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Al A’raf: 23)
Pertemuan Nabi Adam Alaihissallam dan Hawa membawa berkah bagi seluruh umat manusia. Maka itu, semua orang selayaknya bersyukur atas upaya Nabi Adam dengan kesadarannya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaku dirinya melakukan dosa terhadap diri sendiri.
“Nabi dengan doa: Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi.’ Karena diberikan ampunan, maka dengan ampunan itu manusia bisa mengabdi dengan kesungguhan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar Profesor Aswadi, Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) sekaligus Guru Besar Universitas Sunan Ampel, beberapa waktu lalu.
Bertemu pada Hari Jumat
Nabi Adam Alaihissallam dan Hawa bertemu pada hari Jumat yang istimewa. Diketahui bahwa umat Islam menilai spesial hari Jumat dibandingkan hari-hari lainnya. Hari Jumat adalah sayyidul ayyam atau penghulunya hari. Artinya, Jumat memiliki keistimewaan dibandingkan hari lain.
Jika nama-nama hari yang lain menunjukkan urutan angka: Ahad artinya hari pertama, Itsnain atau Senin adalah hari kedua, Tsalatsa atau Selasa adalah hari ketiga, Arbi’a atau Rabu adalah hari keempat, dan Khamis atau Kamis adalah hari kelima; maka Jumat adalah jumlah dari kesemuanya.
Menurut sebagian riwayat, kata Jumat diambil dari kata jamaa yang artinya berkumpul. Inilah hari perjumpaan atau bertemunya Nabi Adam Alaihissallam dan Hawa di Jabal Rahmah.
Sebagaimana dilansir nu.or.id, kata Jumat juga bisa diartikan sebagai waktu berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan kebaikan Sholat Jumat. Ini salah satu bukti keistimewaannya. Bahkan, mandinya hari Jumat pun mengandung unsur ibadah karena hukumnya sunnah.
Wallahu a’lam bisshawab. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post