BERASTAGI, Waspada.co.id – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali meraih medali di cabang olahraga (Cabor) catur setelah penantian panjang selama 16 tahun. Tim catur Sumut terakhir kali meraih medali emas pada gelaran PON di Kalimantan Timur 2008 silam.
Pada perhelatan PON XXI 2024, tim catur Sumut meraih medali perak di kategori catur cepat nomor beregu putra.
“Kita tentu senang ya dapat medali perak di catur cepat nomor beregu putra. Ini berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat terutama bimbingan dari KONI kita dan pemerintah provinsi Sumut dalam hal ini diwakili oleh Percasi Sumut,” ungkap Manajer Tim Catur Putra-Putri Sumut, Immanuel Marudut Simatupang, Sabtu (14/9).
Ia menyebut, perolehan medali hari ini menjadi kesenangan pihaknya secara khusus setelah puasa selama 16 tahun. Meski demikian, hal ini tidak akan mereka bawa dalam euforia yang berlebih. Karena, kata dia, tantangan pihaknya kedepan masih tetap berat dalam upaya meningkatkan potensi catur di Sumut.
Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya akan kembali berjuang untuk dapat meraih podium di satu kategori pertandingan tersisa yakni catur standar yang akan digelar besok.
“Kita tetap berjuang maksimal bersama dengan KONI dan atlet kita, doakanlah supaya kita dapat meraih medali,” ucap Immanuel.
Untuk menghadapi pertandingan catur klasik tersebut, para atlet catur Sumut akan tetap melakukan serangkaian persiapan latihan secara matang. “Seperti biasa, kita tetap matangkan persiapan dengan berbagai latihan, termasuk juga mempelajari teknik-teknik dari komputer,” sebutnya.
Sementara itu Kabid Organisasi KONI Sumut, Drs Muhammad Syahrir, mengungkapkan pihaknya bersyukur atas perolehan medali perak yang diraih oleh atlet catur Sumut hari ini.
Menurutnya, ini adalah momentum bagi KONI Sumut khususnya atlet catur Sumut karena telah mengalami puasa medali sejak 2008 silam.
“Paling tidak ini langkah awal kita untuk melakukan proses. Kenapa? Karena proses regenerasi untuk atlet itu penting. Kita lihat dari provinsi lain. Itu kan orangnya muda-muda. Jadi catur itu bukan harus menggunakan cara-cara yang konvensional lagi. Catur itu harus beradaptasi dengan teknologi. Itu langkahnya,” ungkap Syahrir, Sabtu (14/9).
Selain telah mengakhiri puasa medali, ungkap Syahrir, prestasi hari ini juga akan dijadikan momentum oleh pihaknya karena Kabupaten Karo sendiri sejak dulunya banyak melahirkan tokoh-tokoh catur yang begitu tersohor.
“Mungkin 10, 20, atau 30 tahun lagi kita belum dapat PON. Paling tidak, ini jadi momentum bagi Sumut melahirkan atlet catur yang handal untuk kelas nasional dan internasional, itu harapan kami, karena di sini banyak tokoh caturnya. Makanya KONI Sumut merasa bangga ketika menempatkan Karo menjadi tuan rumah. Saya pikir itu momentum kami,” tuturnya.
Kedepan, ia mengharapkan agar para atlet catur tetap terus berlatih. Ia menyebut, para atlet catur harus tetap melewati proses yang ada.
“Setiap proses itu harus dilalui oleh para atlet. Untuk catur ini, peningkatan prestasi para atlet kami percayakan kepada Percasi,” jelasnya.
Untuk itu, Syahrir menyebut pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini saja. Kedepan, kata dia, KONI Sumut akan terus memantau perkembangan para atlet catur hingga menciptakan bibit-bibit baru pecatur Sumut.
“Untuk penanganan catur ini kita serahkan ke Percasi. Prosesnya akan kita pantau. Yang punya atlet catur kan Percasi. Tapi saat ada pertandingan seperti ini menjadi tanggung jawab KONI. Kita akan melihat, kita akan mengikuti bagaimana proses mereka melakukan pembibitan dari usia dini. Itu sangat penting saya rasa di sini,” imbuh Syahrir.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa atlet berprestasi Sumut akan menerima bonus atas perolehan medali hari ini. Ia mengungkap, atlet Sumut sudah sangat terbiasa dengan bonus. Meski demikian, besaran nominal bonus itu belum diketahui. Pihaknya akan menanyakan perihal tersebut ke gubernur nantinya.
“Kalau nggak salah yang lalu itu 250 juta untuk medali emas. Hari ini kita nggak tau. Mudah-mudahan lebih besar supaya bisa lebih menambah semangat bagi atlet kita. Teman-teman berjuara bukan untuk mencari bonusnya, tapi ingin mengharumkan nama Sumut. Untuk medali perak ini kita sangat bangga, karena sudah belasan tahun kita nggak dapat. Mudah-mudahan besok di catur klasik, kita sepuh perak itu menjadi emas,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post