ZAGREB, Waspada.co.id – AC Milan gagal merebut tiket untuk langsung lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2024-2025. Christian Pulisic cs kalah 1-2 saat bertamu ke markas Dinamo Zagreb pada Kamis (30/1) dini hari WIB.
Blunder fatal di menit ke-19 dari Matteo Gabbia membuat Milan harus kebobolan. Martin Baturina mencuri bola dari penguasaan Gabbia dan melepas sepakan mendatar yang gagal diadang kiper Rossoneri, Mike Maignan.
Bencana kembali datang untuk MIlan pada menit ke-39. Sang gelandang, Yunus Musah menerima kartu kuning kedua usai menarik badan Luka Stojkovic.
Melanjutkan laga dengan 10 pemain, membuat Milan kesulitan mencetak gol penyeimbang di babak pertama. Skor 1-0 untuk keunggulan Dinamo Zagreb.
Memasuki babak kedua Dinamo Zagreb kembali mencoba menekan pertahanan AC Milan. Anak asuh Fabio Cannavaro kembali mencetak gol pada menit ke-50.
Beruntung gol itu dianulir wasit. Sang pemberi umpan Martin Baturina kedapatan lebih dulu melakukan hand ball.
Akhirnya Milan berhasil membuat gol balasan lewat sepakan kaki kanan Christian Pulisic (53′), memanfaatkan Assist Fikayo Tomori.
Dinamo Zagreb kembali bereaksi, tim asuhan Cannavaro kembali unggul pada menit ke-60 via sepakan kaki kiri diagonal Marko Pjaca, memaksimalkan servis Pierre-Gabriel.
AC Milan akhirnya gagal mencetak gol penyeimbang. Il Rossoneri takluk 1-2 dan dipastikan gagal lolos langsung ke 16 besar Liga Champions.
Selepas laga, pelatih AC Milan Sergio Conceicao buka suara terkait hasil buruk yang diraih timnya.
Menurut pelatih asal Portugal itu, AC Milan sebenarnya dapat menguasai pertandingan pada menit-menit awal. Namun Rossoneri kehilangan sentuhan dalam penyelesaian peluang.
Di satu sisi, Milan juga kehilangan satu pemain yang menjadi kerugian bagi tim yang baru saja menjuarai Piala Super Italia 2024 tersebut.
“Kami tidak menerapkan dasar sepak bola dengan baik,” kata Sergio Conceicao dilansir Football Italia (30/1).
“Olahraga ini memerlukan duel, baik saat menyerang maupun bertahan,” sambung Sergio Conceicao
“Selama 20-25 menit awal, kami dapat menerobos ke area seperti lawan, namun sayangnya tidak memiliki penyelesaian baik.”
“Ada kesalahan individual di sana, ya memang kesalahan tersebut bisa saja terjadi.”
“Setelah terjadinya kartu merah, keadaan pun semakin sulit.”
“Sempat menyamakan kedudukan, namun kesalahan individual pun kembali terjadi,” ujar Conceicao. (berbagai sumber/d1)
Discussion about this post