Waspada.co.id – Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak terkecuali lari maraton atau jarak jauh.
Menurut para peneliti, salah satu manfaat olahraga lari yakni dapat membuat jantung Anda lebih kuat dan menurunkan kadar lemak dalam darah.
Namun, sejumlah ilmuwan menemukan terobosan baru, di mana Anda tak lagi perlu ‘capek-capek’ lari jarak jauh untuk mendapatkan manfaat kesehatan serupa. Pasalnya, mereka baru saja menciptakan sejenis pil, yang jika dikonsumsi akan memberikan manfaat kesehatan yang sama seperti saat Anda melakukan lari cepat sejauh 10 kilometer.
Pil tersebut mengandung molekul bernama ‘LaKe’ yang dibuat oleh para ilmuwan di Universitas Aarhus. Obat tersebut diklaim dapat meniru efek kesehatan yang sama dengan olahraga lari atau saat berpuasa, karena memberikan manfaat pada metabolisme tubuh.
Seperti diketahui, berolahraga dan berpuasa dapat membuat jantung Anda lebih kuat dan menurunkan kadar lemak dalam darah. Berolahraga membantu meningkatkan kadar laktat dan keton dalam tubuh, bahan kimia yang digunakan sel-sel tubuh kita sebagai bahan bakar.
Hal tersebut lantas dapat meningkatkan produksi hormon penekan nafsu makan sekaligus menurunkan kadar lemak dalam darah. LaKe sendiri mengandung perpaduan kimia laktat dan keton. Prof Thomas Poulsen, dari Departemen Kimia di Universitas Aarhus, mengatakan, pihaknya telah mengembangkan molekul yang dapat meniru respons metabolisme alami tubuh tersebut serupa dengan olahraga berat dan puasa.
“Dalam praktiknya, molekul tersebut membawa tubuh ke kondisi metabolisme yang setara dengan berlari 10 kilometer dengan kecepatan tinggi dengan perut kosong,” ujar Prof Poulsen, melansir dari laman The Sun, Minggu (13/10).
Prof Poulsen melanjutkan, ketika kadar laktat dan keton dalam darah meningkat, produksi hormon penekan nafsu makan meningkat dan kadar asam lemak bebas dalam darah menurun.
“Hal ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan, misalnya mengurangi risiko pengembangan sindrom metabolik,” tuturnya.
Prof Poulsen juga menilai, untuk mencapai efek kesehatan tersebut, tentu tak hanya melalui pola makan saja, karena laktat dan keton tidak dapat dikonsumsi dalam jumlah yang cukup tinggi tanpa penumpukan produk sampingan yang tidak diinginkan seperti asam dan garam. Di sinilah peran LaKe, karena pilnya mengandung laktat dan keton tanpa bahan tambahan yang berbahaya.
“Kami kini telah menciptakan sebuah molekul yang memungkinkan kami mengontrol jumlah laktat dan keton secara artifisial dengan aman,” ujar Prof Poulsen.
Sejauh ini, pil tersebut hanya diuji pada tikus. Namun, uji klinis pertama pada manusia kini sedang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Aarhus. Menurut Prof Poulsen, uji coba ini dapat membuka jalan bagi molekul tersebut untuk menjadi suplemen nutrisi jika berhasil.
Para ilmuwan di balik penelitian ini yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah: Journal of Agricultural and Food Chemistry mengatakan, orang yang tidak bisa mengikuti olahraga ketat dan rencana diet mungkin akan merasakan manfaatnya.
Ahli Kimia di Universitas Aarhus, dr. Thomas Poulsen yang juga memimpin penelitian tersebut, mengatakan, pada dasarnya, sulit mempertahankan motivasi untuk berlari beberapa kilometer dengan kecepatan tinggi tanpa banyak makan.
“Bagi orang-orang dengan penyakit fisik, seperti lemah jantung atau kelemahan umum, suplemen nutrisi dapat menjadi kunci pemulihan yang lebih baik,” tuturnya.
Menurut para peneliti, LaKe juga berpotensi meringankan kesulitan konsentrasi dan bahkan dapat digunakan dalam pengobatan penyakit serius seperti Parkinson dan demensia. Penyakit-penyakit ini seringkali ditandai dengan rendahnya tingkat energi di otak sehingga menghambat fungsi optimalnya.
“Karena laktat dapat mengambil alih peran glukosa di otak dalam kondisi stres atau traumatis, terdapat eksperimen untuk meningkatkan kadar laktat pada orang yang mengalami gegar otak,” tutur Prof Poulsen.
“Pasien yang tidak dapat melakukan olahraga berat akan mendapat manfaat besar dari obat yang dapat meningkatkan level tersebut,” katanya. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post