MEDAN, Waspada.co.id – Mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Periode 2018-2023 Edy Rahmayadi menerima kunjungan 27 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia di kediamannya, Taman Edukasi Buah Cakra, Desa Panah, Kecamatan Delitua, Sabtu (8/6).
Mereka ini merupakan mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Sumatera Utara (USU). Dalam diskusi yang berlangsung Edy Rahmayadi banyak bercerita tentang wawasan nusantara dan pengalamannya baik sewaktu di TNI dan Gubernur Sumut.
Usai berdiskusi dengan Edy Rahmayadi, beberapa mahasiswa mengutarakan pendapatnya tentang sosok Edy Rahmayadi. Umumnya mereka mengakui kalau mantan Pangkostrad itu sangat luar biasa.
“Meski berlainan pulau, saya selalu mengikuti kiprah beliau. Sumut beruntung mempunyai Bapak Edy Rahmayadi,” ujar Dani Egita dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Senada itu, Mahasiswa dari Universitas Sam Ratulangi, Noris Saputra Lumbangaol mengaku senang sekali sekali bertemu langsung dengan Edy Rahmayadi. Menurutnya, rekam jejak dan kiprah Edy Rahmayadi, sangat menginspirasi generasi muda untuk kuat dan punya sikap, tidak cengeng dan tidak lalai dalam alunan globalisasi.
“Sikap Bapak Edy yang kami ikuti melalui televisi dan media massa mengajarkan kepada kami bahwa platform karakter harus dalam koridor kebangsaan dan menjauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme,” tutur putra asal Sumut yang berdmosili di Bandung ini.
Mahasiswa Ilmu Hukum yang bercita-cita perwira karier TNI ini merasakan, karakter kepemimpinan kuat yang patut ditauladani dari Edy Rahmayadi, adalah komitmennya tidak KKN.
Sementara itu, Wulandani Amaria Bessie, mahasiswa asal Kupang NTT yang kuliah di Universitas Nusa Cendana juga mengaku karakter Edy Rahmayadi, sangat menginspirasi anak muda.
“Karakter beliau tegas, namun ramah dan bisa santai menghadapi anak muda. Suasana sangat menyenangkan dekat beliau. Bapak Edy cerminan pemimpin merakyat dan bisa duduk bareng anak muda,” tuturnya.
Rekam jejak Edy Rahmayadi yang suka berselancar dalam gelombang inovasi, menurut Wulandani, sangat cocok dekat dengan anak muda, yang umumnya selalu ingin menyampaikan gagasan dan inovasi.
Mahasiswa asal Depok Jawa Barat Adindha Nurpratiwi Suherman dari Universitas Pancasila, mengaku nyaman berdialog dengan Edy Rahmayadi.
“Beliau ramah dan humble (rendah hati – red). Saya yakin Bapak Edy sosok yang manpu merangkul anak muda. Dengan ini potensi generasi muda Sumut akan terangkat ke permukaan,” sebutnya.
Kecerdasan Edy, menurutnya tergambar dari pemaparan saat dialog dengan mereka. Edy Rahmayadi, memberi kesadaran penting agar anak muda menguasai sejarah kebangsaan. Pintar ilmu pengetahuan dan teknologi tidak cukup dalam persaingan global ke depan tanpa semangat kebangssaan.
Enjelia, asal Sukabumi Jawa Barat mahasiswa manajemen Universitas Pamulang juga mengaku terkesan atas keterbukaan hati Edy Rahmayadi, terhadap anak muda.
Begitu juga mahasiswa lainnya yang akrab disapa Ita mengaku karakter Edy Rahmayadi adalah sosok yang mau mengakui keunggulan orang lain, terbukti dalam dialog beliau selalu membanggakan anak muda.
Dari dialog hari itu, semua mahasiswa sependapat dengan Edy Rahmayadi, bahwa generasi muda harus menguasai wawasan nusantara.
Pada kesempatan itu, beberapa mahasiswa juga kembali mengungkit kenapa Edy Rahmayadi lebih memilih ‘pulang kampung’ ke Sumut lima tahun lalu, padahal karier militernya lagi melejit untuk mendapat jenderal penuh.
Atas pertanyaan ini, dijawab singkat oleh Edy Rahmayadi, yakni, karena kecintaannya kepada rakyat Sumut.
Dari dialog ini tergambar dengan latar belakang dan prestasinya yang beragam, Edy Rahmayadi menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi dan kepemimpinan yang baik, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Hal ini dapat menjadi inspirasi yang kuat bagi anak muda untuk mengejar impian dan berkontribusi pada nusa dan bangsa dengan platform jiwa, semengat dan nilai-nilai kejuangan wawasan nusantara. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post