JAKARTA, Waspada.co.id – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mohammad Mahfud MD membantah menjadi petugas partai dalam kontestasi politik pada Pemilu 2024. Dia justru menilai, ada pasangan calon yang mengikuti kontestasi sebagai petugas oligarki atau kekuasaan.
Hal ini merujuk pada sejumlah informasi adanya partai politik yang terpaksa berada pada sebuah koalisi.
“Tapi mari Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga sama seperti bebek-bebek dikendalikan?” kata Mahfud MD dikutip dari acara Tabrak Prof, Senin (5/1) lalu.
Menurut dia, partai politik yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki kebebasan dalam proses kontestasi Pemilu 2024. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura tak saling menyandera dalam dukungan politik tersebut.
“Tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya. Jalan!” kata Mahfud. “Ini [Ganjar-Mahfud MD] yang bukan petugas partai, ini petugas konstitusi. Yang lain petugas oligarki.”
Paslon lain yang menjadi rival Ganjar-Mahfud MD adalah Koalisi Indonesia Maju yang mengajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Mahfud sendiri tak menyebut secara detil koalisi atau pun partai politik yang tersandera dalam pengusungan paslon di Pemilu 2024.
Koalisi Perubahan berisi Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan KIM sebagai koalisi gemuk berisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), PBB, Partai Garda, dan Partai Gelora. (wol/bloomberg/pel/d1)
Discussion about this post