MANCHESTER, Waspada.co.id – Manchester City difavoritkan untuk memenangkan Piala FA (Piala Carabao) musim ini untuk menyelamatkan musim sulit yang dilalui the Citizens.
Namun, tujuh tim lain yang tersisa di perempat final juga punya peluang. Bahkan, barangkali mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempatan serupa dalam hitung-hitungan mengangkat trofi di Stadion Wembley pada 17 Mei mendatang.
Faktanya, tidak ada satu pun dari lima klub tersukses dalam sejarah Piala FA yang lolos ke delapan besar. Arsenal, juara bertahan Manchester United, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Liverpool sudah lebih dulu tersingkir.
City, yang akan bertandang ke markas Bournemouth pada Minggu (30/3), memenangkan Piala FA untuk ketujuh kalinya dua tahun lalu. Akan tetapi skuad asuhan Pep Guardiola juga tak dalam kondisi ideal musim ini dan berpeluang didepak tim-tim non-unggulan.
Fakta lainnya, tujuh tim lain sudah lama sekali mengecap manisnya mengangkat trofi juara Piala FA. Juara terakhir setelah City adalah Nottingham Forest yang pernah melaju jauh pada tahun 1959. Dari delapan tim yang tersisa ini, total gelar juara Piala FA mereka hanya 18, terendah sejak tahun 1997, tujuh di antaranya diraih oleh Aston Villa yang belum pernah memenangkannya sejak 1957.
Tim divisi dua, Preston North End, yang akan menjamu Villa pada Ahad, secara statistik merupakan tim tersukses ketiga yang tersisa di Piala FA. Namun terakhir kalinya mereka mengangkat trofi terjadi pada tahun 1938.
Dua tim yang belum pernah memenangkan Piala FA, Fulham dan Crystal Palace, akan membuka rangkaian pertandingan perempat final pada Sabtu (29/3) malam WIB. Fulham mencapai final pada 1975, sedangkan Palace telah dua kali sampai di final, kalah dari Manchester United pada 1990 dan sekali lagi pada 2016. Suasana yang sengit diperkirakan akan terjadi di Craven Cottage saat kedua tim yang memiliki kekuatan seimbang di Liga Primer ini akan berusaha untuk mendapatkan tempat di semifinal.
Pertandingan pada Minggu dini hari WIB akan mempertemukan Brighton & Hove Albion, yang pernah tampil di final Piala FA pada tahun 1983, dengan Forest. Seperti halnya Forest, Brighton juga mengejar tiket berlaga di kompetisi Eropa melalui Liga Primer. Brighton akan berusaha untuk membalas kekalahan telak 7-0 di liga dari tim asuhan Nuno Espirito Santo pada awal Februari lalu.
Brighton tidak terkalahkan sejak saat itu. Tim asuhan Fabian Hurzeler yang sedang dalam kondisi baik diunggulkan untuk menjadikannya sebagai pelatih termuda yang memenangkan Piala FA sejak Stan Cullis. Nama terakhir masih berusia 32 tahun saat membawa Wolverhampton Wanderers meraih gelar juara Piala FA pada tahun 1949.
“Dalam fase musim ini, kami harus memiliki keyakinan dan saya memiliki keyakinan terbesar dalam grup ini. Keyakinan bahwa mereka bisa menang dan bahwa mereka dapat mencapai musim yang dikenang semua orang,” kata pelatih asal Jerman itu pada Jumat (28/3).
Preston berusaha untuk menjadi tim pertama di luar divisi utama yang mencapai final Piala FA sejak Cardiff City pada 2008.
Duduk di urutan ke-14 di klasemen Divisi Championship, mereka akan berharap penonton yang bersemangat di Deepdale akan membantu mereka mengejutkan Villa. The Villas telah mencapai perempat final untuk pertama kalinya sejak 2015 ketika mereka melaju ke final dan kalah dari Arsenal.
“Kami berada di perempat final dan itu sedikit keajaiban untuk Piala ini,” kata gelandang Preston, Stefan Thordarson.
“Ini semakin sulit tetapi kami telah menunjukkan bahwa tim seperti kami bisa melakukannya. Ini bisa diperebutkan oleh siapa saja tahun ini,” ujarnya lagi.
Babak perempat final diakhiri laga Bournemouth kontra Manchester City di Stadion Vitality. Tim asuhan Andoni Iraola yang tertinggal empat poin dari City di Liga Primer Inggris berada di perempat final untuk ketiga kalinya.
“Saya pikir kami memiliki peluang besar akhir pekan ini, siapa pun yang masuk ke lapangan harus siap untuk memberikan segalanya, dan bahkan itu mungkin tidak cukup untuk mengalahkan City,” kata Iraola.
“Kesempatan untuk bermain di Wembley bagi City tidak terlalu penting karena mereka sering bermain di sana, tapi bagi kami itu sangat besar,” tutupnya.
Namun, City dipastikan tak mau membuat musim mereka makin kelam. Tim asuhan Pep Guardiola mengincar semifinal ketujuh secara beruntun. (wol/republika/ari/d1)
Discussion about this post