Vincent Desranta Diduga Mau Kabur ke Jakarta Minta Perlindungan
MEDAN, Waspada.co.id – Pernyataan pihak Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (Perkimcikataru) Kota Medan, yang menyebut adanya aksi penghilangan barang di lokasi pengerjaan lift, air conditioner dan eskalator revitalisasi Lapangan Merdeka Medan (LMM) sebagaimana diucapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perkimcitaru Kota Medan, Gunawan, dibantah mantan pekerja.
Sumber yang enggan namanya disebut ini mengaku ada pekerja eskalator revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang upahnya belum dibayarkan satu minggu, sampai hitungan bulan. “Enggak benar itu, bang. Salah dan hoaks itu informasinya,” ungkapnya menjawab wartawan, Kamis (20/3).
Sumber menjelaskan, upah mingguan itu awalnya sering telat dibayarkan pihak subkontraktor. Lama kelamaan hak pekerja itu dipotong dengan alasan material hilang padahal bukan pekerja yang mengambil.
“Tetapi tetap juga tidak digaji dengan banyak alasannya. Jadi ketika udah mau gajian, dia bakal nahan. Terus sampai orang itu keluar sendiri dan mencari orang baru lagi, begitu seterusnya pola dia,” ungkapnya seraya menyebut pola tersebut diterapkan oleh Vincent Desranta selaku owner proyek sekaligus yang menunjuk subkontraktor untuk pekerjaan eskalator, lift dan AC di LMM.
“Tapi untuk saya gaji bulanan dan beberapa orang juga gaji bulanan belum dibayar,” sambungnya.
Mengenai tudingan pencurian bahan atau alat-alat kerja perusahaan, sumber pun menepisnya. Menurut dia, ada alasan kenapa pekerja mengamankan alat-alat tersebut, lantaran upah mereka tak dibayarkan sewaktu bekerja pada proyek Stadion Kebun Bunga.
“Kalau katanya ada pekerja yang mencuri itu, sebenarnya dia cuma mengamankan alat kerja karena gak digaji waktu kerja di Kebun Bunga dan ketika dihubungi dia kembalikan tapi tetap saja haknya tidak diberikan. Dan kemudian dia manggil saudaranya (dari aparat) dan sempat ribut di depan kantor kemudian baru gaji dia dikeluarkan tapi tetap dipotong juga dengan alasan telat,” ungkapnya.
Sumber menambahkan, pola yang kerap dimainkan Vincent Desranta yakni menyuruh anggota atau ajudannya buat mencari pekerja proyek, tapi begitu kerja seminggu ataupun selesai pekerjaan tetap tidak digaji.
“Dan begitu terus ujungnya sampai ajudannya diteror terus sama para pekerja.
Kalaupun (ada yang diambil pekerja berupa alat-alat), tentu tidak sebanding dengan upah yang seharusnya mereka peroleh. Itu mereka lakukan karena haknya tidak dibayarkan,” kata dia.
Dugaan Melarikan Diri
Sumber ini turut mengungkapkan informasi terbaru bahwa sejak media mulai menyoroti ketidakbecusan proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang ditangani Vincent, yang bersangkutan saat ini sedang sibuk mencari perlindungan ke Jakarta.
“Informasi yang saya dapat bahwa si Vincent mau kabur ke Jakarta dan mencari perlindungan,” pungkasnya. (wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post