TARUTUNG, Waspada.co.id – Ratusan massa dari Koalisi Nasional Perempuan Indonesia Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) berunjuk rasa di depan Mapolres Tapanuli Utara di Jalan Letjen Suprapto, Tarutung, Rabu (6/11).
Mereka menuntut aparat menindak tegas TTN dan BS, yang disinyalir sebagai pengedit dan penyebar konten asusila.
Massa yang keseluruhan adalah kaum perempuan, merasa terhina dengan foto-foto dan video hasil editan dari kedua terduga pelaku. Apalagi, konten yang mereka edit sangat mengintimidasi dan melecehkan kehormatan salah satu tokoh perempuan di Tapanuli Utara.
Seluruh massa mengenakan pakaian serba hitam dan ikat kepala berwarna putih sebagai simbol keprihatinan atas harkat dan martabat perempuan yang terinjak-injak.
“Tangkap TTN dan BS, pengedar dan pengedit video asusila. Kehormatan perempuan telah diinjak-injak. Usut tuntas penyebar foto dan video porno editan itu,” teriak seorang perwakilan massa dalam orasinya.
Massa membawa berbagai spanduk berisi sejumlah tuntutan. Antara lain, “Tangkap dan Adili Penyebar Foto-foto Asusila Editan di Sipahutar Tangkap Tulus Nababan dan Bahari Simanjuntak”, “Polres Taput Tidak Netral dan Berpihak”, “Tangkap Bandar Narkoba dan Antek-anteknya” dan berbagai spanduk tuntutan lainnya.
Aksi kaum perempuan ini diawali dengan berjalan kaki dari Simpang Empat Tugu Lonceng, melewati Jalan Sisingamangaraja, menuju Mapolres Taput. Tiba di depan Mapolres Taput, beberapa perwakilan pendemo menyampaikan orasi.
Menurut Rosdiana Hutajulu, koordinator aksi, tujuan unjuk rasa ini karena harkat dan martabat perempuan telah dilecehkan dan diinjak-injak. Massa meminta bertemu langsung dengan Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak.
“Kami mau bertemu langsung dengan Pak Kapolres yang terhormat. Tolong suara kami didengar, harkat dan martabat perempuan telah terhina, kehormatan kaum perempuan diinjak-injak dan dihina melalui penyebaran foto-foto dan video editan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ucapnya.
Hampir satu jam menunggu, Kapolres Taput tak kunjung tampak menemui massa. Terik matahari yang semakin panas membuat ratusan massa mendekat ke pintu gerbang Mapolres Taput yang dikunci dan dijaga sederet personel Polres Taput.
Beberapa saat kemudian, akhirnya Kasat Reskrim Polres Taput Iptu Efendi Purba bersedia menemui massa. “Mohon maaf para ibu-ibu yang cantik-cantik, kebetulan Pak Kapolres sedang berada di Jakarta,” sebutnya.
Setelah mendengar penjelasan Kasat Reskrim, massa kemudian membacakan tuntutan mereka, yaitu;
- Netralitas Polri pada Pesta Demokrasi Pilkada Taput 27 November 2024.
- Usut tuntas kasus intimidasi perempuan.
- Tegakkan supremasi hukum dan keberpihakan kepada korban.
- Hapuskan segala bentuk ketidakadilan, penindasan dan intimidasi perempuan akibat sistem patriarkis
- Perempuan juga manusia yang patut dihormati dan dihargai.
- Perempuan butuh perlindungan bukan kecaman.
- Yang melahirkan peradaban tidak pantas dilecehkan.
- Tangkap hari ini juga, TTN dan BS yang mengedit dan menyebarkan video porno.
Setelah mendengarkan seluruh tuntutan massa, Kasat Reskrim Iptu Efendi Purba menerima 10 perwakilan massa.
Massa mendesak paling lambat satu minggu sebelum Pilkada, seluruh tuntutan sudah harus dituntaskan Polres Taput. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post