JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan, Presiden Ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memang batal menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2025 di kompleks Parlemen, Jumat (16/8), karena perlu menghadiri acara lain.
Menurutnya Megawati juga akan menghadiri acara sekolah partai yang akan digelar di Jakarta pada Sabtu (17/8). Walaupun tidak hadir acara di Kompleks Parlemen, Jumat, ia memastikan, Megawati yang juga merupakan ibunya dalam keadaan sehat walafiat.
“Ya biasa aja, kalau nggak hadir kaya kenapa gitu. Sehat-sehat saja ibu,” kata Puan usai memimpin Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, Megawati selalu hadir di Sidang Tahunan MPR.
Ketua DPR tersebut menuturkan, Megawati saat ini sedang berada di Jakarta. Namun, Puan menjelaskan secara spesifik agenda Megawati yang dikerjakan Megawati saat bersamaan dengan Sidang Tahunan MPR itu.
Puan Maharani sempat menyinggung soal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dalam pidatonya saat Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8). Menurut dia, hasil Pemilu 2024 harus menjadi otokritik bagi semua pihak.
Dikatakan, Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota legislatif DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, serta pemilihan anggota DPD. Puan pun mengucapkan selamat kepada para calon yang terpilih pada Pemilu 2024.
“Kita ucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Kita juga ucapkan selamat kepada bapak/ibu yang terpilih menjadi anggota DPR RI, DPD RI dan DPRD periode mendatang,” kata Puan dalam pidatonya.
Menurut dia, ada berbagai upaya yang dilakukan oleh para calon untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2024. Ada yang menyediakan hiburan, menyediakan konsumsi, hingga menyediakan oleh-oleh.
Puan menyebutkan, para calon pun berupaya menyenangkan pemilih dengan berusaha tampil simpatik dan memajang foto diri terbaik sampai ke pelosok-pelosok. Hasilnya, banyak pohon jadi korban dan tiang listrik penuh tempelan. Itu semua dilakukan untuk mendapatkan suara rakyat.
“Itulah potret Pemilu 2024. Haruslah menjadi kritik dan otokritik bagi kita semua,” kata Puan.
Dia menjelaskan, rakyat tidak dapat disalahkan atas pilihannya. Pasalnya, rakyat memilih atas dasar apa yang diketahui dan dipahaminya, terlepas dari kualitas atas apa yang diketahui dan dipahaminya.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Puan. (wol/ari/d1)
Discussion about this post