JAKARTA, Waspada.co.id – Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 dinilai banyak pihak sebagai antiklimaks karier Shin Tae-yong. PSSI, terutama Shin Tae-yong, harus menerima kenyataan Tim Garuda gagal lolos ke semifinal.
Langkah Marselino Ferdinan dkk dijegal Filipina 0-1 pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan Surakarta, Sabtu (21/12) lalu. Skuad Garuda pun finish ketiga grup dengan nilai tiga atau tertinggal dua angka dari Filipina yang mendampingi Vietnam ke semifinal.
Hasil minor itu membuat banyak pihak meminta PSSI agar memecat pelatih asal Korea Selatan tersebut. Sejumlah pengamat sepakbola hingga netizen mendesak PSSI agar mengganti coach STY dengan pelatih yang lebih berkualitas.
Namun, mantan pelatih Persik Arema Malang, Gusnul Yakin, punya pandangan menarik soal tuntutan pemecatan Shin Tae-yong yang masih masif tersebut.
“Wajar bila publik meminta Shin Tae-yong mundur. Tetapi, jika tuntutan itu dituruti PSSI dalam hal ini oleh Ketum Erick Thohir, maka dampak negatifnya lebih besar bagi Timnas Indonesia. Kegagalan di Piala AFF lalu belum tanda kiamat bagi sepakbola Indonesia,” katanya.
“Tugas Shin Tae-yong masih banyak. Paling berat dan sedang dijalani adalah putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026,” kata pengamat sepakbola asal Malang itu mengingatkan para penuntut berpikir jernih.
“Saya kira lebih baik semua energi difokuskan agar Timnas Indonesia lolos di ajang ini. Daripada terus berpolemik soal kegagalan STY di Piala AFF lalu,” ujarnya.
Pelatih yang sukses membawa Arema juara Galatama 1992 itu pun membuat perbandingan kiprah Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, dengan dua event sama pada 2020 dan 2022 silam. Dikatakan, Shin Tae-yong jadi pelatih Timnas Indonesia sejak era Ketum Iwan Bule dan pernah gagal di dua edisi Piala AFF.
“Tetapi, coba lihat ke belakang. Materi pemain dan persiapan saat itu lebih bagus dibanding Piala AFF 2024. Kalau mau memecat STY, seharusnya sejak masa kontrak pertamanya di Indonesia,” jelas Gusnul Yakin.
Ditambahkan bahwa publik sepakbola Indonesia harus bersyukur Erick Thohir sebagai Ketum PSSI masih percaya dengan Shin Tae-yong. Bahkan mantan pelatih Timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu diakui sukses mengangkat prestasi Indonesia di level Asia untuk semua kategori usia.
“Semua harus menengok ke belakang. Misi STY untuk sepakbola Indonesia adalah membangun Timnas Indonesia menembus level Asia dan dunia. Target pertama di Asia sudah dipenuhi, berikutnya kita tunggu Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026,” tuturnya. (wol/aa/bola.com/d1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post