Waspada.co.id – Merawat tanaman memang tidak selalu mudah, apalagi jika harus menghadapi kondisi tanah yang kurang subur. Meskipun telah merawat tanaman dengan teliti, ada faktor-faktor di luar kendali, seperti kualitas tanah.
Namun, itu bukan berarti tanaman tidak bisa tumbuh subur. Dengan memilih tanaman yang tepat, penikmat taman tetap bisa menciptakan taman yang indah di atas tanah yang kurang ideal.
Artikel ini akan membahas tanaman yang mampu tumbuh di tanah yang kurang subur, serta memberikan panduan dari para ahli tentang cara mengidentifikasi masalah pada tanah dan bagaimana meningkatkan kesehatannya.
Menurut Cheyan DuVal, seorang penjual di PalmStreet, sebuah platform live shopping untuk tanaman, produk rumah tangga, dan lainnya, tanaman yang menarik penyerbuk biasanya mampu tumbuh dengan baik di tanah yang kurang subur. Beberapa tanaman yang direkomendasikan adalah: Lavender, Hydrangea, Milkweed, dan Bunga Matahari.
“Tanaman-tanaman ini sangat tangguh dan dapat beradaptasi dengan kondisi keras. Mereka memiliki sistem akar yang dalam untuk mencari kelembapan atau nutrisi jauh di bawah permukaan tanah,” jelas DuVal dilansir dari Real Simple, Minggu (15/9).
Selain itu, tanaman lain yang juga bisa tumbuh di tanah kurang subur termasuk Bee Balm, Butterfly Weed, African Daisy, Common Yarrow, Daylily, dan Sender Mountain Mint.
Jika tidak tertarik dengan tanaman-tanaman ini, sebaiknya penikmat taman memeriksa spesies tanaman asli yang sesuai dengan lokasi dan zona iklim setempat. Jika ragu, bisa berkonsultasi dengan petugas di pusat kebun atau pembibitan setempat untuk mendapatkan saran yang tepat.
Bagaimana penikmat taman bisa mengetahui bahwa tanahnya kurang subur? Mungkin baru saja membeli sekantong tanah dari bagian diskon dan sekarang mulai meragukan keputusan tersebut. Atau mungkin tamannya dulu subur dan sekarang tidak lagi. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi kondisi tanah.
Paris Lalicata, ahli tanaman dari The Sill, menyarankan untuk memulai dengan melakukan tes infiltrasi air untuk menentukan drainase.
“Anda bisa melakukannya dengan mudah dengan menggali lubang, mengisinya dengan air, dan mengamati seberapa cepat air tersebut mengalir,” katanya.
Jika air mengalir dalam waktu lima menit, tanah memiliki drainase yang baik. “Namun, jika membutuhkan waktu 20 menit atau lebih, tanah Anda mungkin kaya akan tanah liat dan memerlukan perbaikan untuk memperbaiki drainase,” jelas Lalicata.
“Jika air mengalir dalam hitungan detik hingga beberapa menit, mungkin tanah Anda tidak menahan cukup air, dan menambahkan bahan organik dapat memperbaiki strukturnya.”
Lalicata juga menyarankan untuk melihat warna tanah saat menggali untuk melihat seberapa kaya bahan organiknya.
“Semakin gelap dan hitam tanah Anda, serta kemampuannya untuk mempertahankan struktur, berarti tanah tersebut kaya akan bahan organik. Jika warnanya sangat terang dan mudah hancur, artinya perlu menambah lebih banyak bahan organik.”
Meskipun mungkin bukan bagian favorit dari berkebun, kehadiran serangga adalah tanda tanah yang sehat. Menurut para ahli, jika melihat kurangnya serangga, seperti cacing tanah, mungkin tanah tersebut tidak memiliki kualitas yang baik.
Menambahkan bahan-bahan tertentu ke dalam tanah dapat meningkatkan kesehatannya.
“Tanah yang sehat bersifat bioaktif, sering menggunakan hubungan simbiosis antara serangga, cacing, dan mikroorganisme lainnya. Dengan menambahkan bahan-bahan kaya nutrisi, seperti kotoran cacing, nematoda yang bermanfaat, kompos, atau bahan organik lainnya, serta memberikan aerasi pada tanah, dapat mengembalikan nutrisi vital ke dalam substrat Anda,” kata DuVal. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post