MEDAN, Waspada.co.id – Calon walikota Medan nomor urut 2 (dua) Prof Ridha Dharmajaya mengenang perjuangan sang kakek saat berjuang menghadapi agresi penjajahan Belanda di perbatasan Aceh.
Prof Ridha mengisahkan bagaimana kakeknya harus bertempur di perbatasan Aceh untuk memperjuangkan kedaulatan negeri tercinta dari kebiadaban penjajah.
“Saat itu, kakek saya terkepung dan harus bersembunyi di Septi tank warga. Saat itu kakek mengaku jika dirinya melihat temannya ditangkap, diseret dan ditembak mati di depannya. Selepas itu, kakek saya pulang ke kampungnya. Dia ketemu anak dan istri serta temannya,” kenang Prof Ridha saat menyampaikan sambutan di acara Milad ke 46 Generasi Muda FKPPI, di Taman Deli, Medan Sabtu (28/9).
Prof Ridha kembali melanjutkan kisahnya dan mengatakan, jika kakeknya saat itu langsung memeluk si anak dan mengabarkan bagaimana heroiknya ayah si anak.
“Kakek langsung mengatakan, jika saat itu, anak temannya juga anaknya dan menjaga serta merawatnya hingga dewasa. Kini, jalinan itu masih berlanjut, dan anak itu, kini menjadi uwak saya,” tuturnya.
Inti cerita ini, menurut Prof Ridha ingin menegaskan jika dirinya merupakan keluarga Pejuang sama seperti para kader FKKPI yang nota bene sebagai anak TNI dan Polri.
“Walaupun saya tidak memakai Baret dan baju seragam Loreng Cokelat seperti teman-teman semuanya, tapi saya mau bilang bahwa darah kita sama, yakni darah pejuang,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu juga dirinya mengajak seluruh kader FKPPI untuk berjuang bersama memperbaiki masa depan kota Medan yang kita cintai.
“Saya mau sampaikan, bahwa negeri ini tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Jika kita abai, maka anak-anak kita akan menjadi penumpang di dalam negeri ini,” katanya.
Prof Ridha menyebutkan, saat ini Ridha-Rani yang sama-sama kita perjuangkan, bukan hanya menjadikannya sebagai walikota saja, namun ada yang lebih penting di balik itu semua, yakni ada masa depan anak-anak kita di Kota Medan.
“Kita berbicara tentang masa depan anak-anak kita. Ketika pilkada nanti pastikan teman-teman semua jangan tergoda dengan money politik. Saya titip pesan kepada teman-teman sekalian. Sampai rumah elus kepala anak kita, sampaikan jika bapak dan mamak saat ini akan berjuang untuk masa depan kamu nantinya,” ujar Prof Ridha.
Sementara itu, Ketua GM FKPPI Medan, Dede Hardani Lubis menyambut hangat kedatangan Prof Ridha.
Dirinya juga memberikan baju seragam FKKPI sebagai simbol Prof Ridha menjadi bagian dari keluarga besar FKPPI.
“Karena Ridha dan Rani kader kita maka kiblatnya kita mendukung ke mereka, dukungannya secara total,” ujarnya. (wol/ags/d2)
Discussion about this post