SERBELAWAN, Waspada.co.id – Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara Dr Drs Nikson Nababan berkesempatan mengadiri undangan masyarakat komunitas Jawa, Desa Kampung Lalang, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (6/7).
Kehadiran Nikson bersama rombongan disambut meriah jajaran Pengurus Kesenian Reog Jaranan Pemuda Sumut (KRJPS), dengan menggelar Tari Kesenian Khas Reog dan Jaran Kepang.
Penyambutan pun dipenuhi seratusan masyarakat desa setempat, termasuk para tokoh masyarakat dan seniman Jawa.
Ketua KRJPS, Muhammad Dimas Pramana SPd, mengungkapkan rasa bangganya, atas kehadiran Balon Gubsu Nikson Nababan. “Ini satu-satunya Bakal Calon Gubernur yang hadir di desa kita.”
“Kita juga sangat bangga, ada pemimpin yang begitu peduli terhadap bidaya dan kesenian daerah. Salah satunya adat Jawa. Pak Nikson juga membantu kita melengkapi alat musik dan kesenian, agak adat kesenian ini semakin terjaga,” tuturnya.
Dimas menyebut, komunitas Jawa punya kedekatan dengan sosok Nikson Nababan. Alasannya, Mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode tersebut telah dianugerahi gelar Kanjeng Pangeran dari Kerajaan Solo.
Selanjutnya, mewakili KRJP Sumut dan masyarakat Jawa yang ada di wilayah itu, menyatakan dukungan penuh terhadap pencalonan Nikson Nababan sebagai Calon Gubernur Sumut. “Kita akan dukung penuh Pak Nikson Nababan. Dukung Pak Nikson Nababan, setuju?” serunya di hadapan masyarakat yang hadir.
Pada kesempatan itu, Nikson Nababan, tak lupa menyapa seluruh masyarakat dan seniman Jawa yang hadir. “Gelar Jawa yang saya peroleh dari Kerajaan Solo, tidak diperoleh begitu saja. Saya memang mengenyam pendidikan di Yogyakarta, 5 tahun,” ungkapnya.
“Dan di belakang nama saya juga disematkan nama Darmonagoro, karena dianggap sebagai orang yang mengabdikan diri untuk rakyat, saat saya memimpin Tapanuli Utara,” tambahnya.
Nikson mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah, khususnya Gubernur merupakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk memilih pemimpin. “Izinkan saya untuk menyampaikan konsep pembangunan ke depan.”
“Pembangunan di Sumatera Utara ini, harus berbasis desa. Karena raw material itu berada di desa. Yang akan dikemas dalam bentuk UMKM yang akan disalurkan ke Kota. Kalau desa kuat, kota akan maju, negara mampu berdikari. Seperti cita-cita Bung Karno, menjadikan negeri ini berdikari,” jelasnya.
Nikson berpesan, agar seluruh masyarakat tidak menjual masa depan Sumatera Utara lima tahun ke depan hanya karena uang. “Di tangan masyarakat-lah masa depan Sumatera Utara. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Jangan gara-gara 100 ribu, 200, 500 ribu, anda jual masa depan Sumatera Utara,” tegasnya.
“Saya datang tadi di jalan menuju desa ini, sepertinya belum ada ‘kemerdekaan’ di desa ini. Adapun kehadiran saya di sini juga bisa melihat langsung kondisi ini,” ungkap Ketua DPC PDIP Taput ini.
Usai bersilaturahmi bersama masyarakat dan seniman Jawa di desa itu, Nikson Nababan pun disalami warga sambil berfoto bersama.
Turut mendampingi Nikson Nababan? Ketua DPRD Taput Arifin Rudi Nababan SH bersama Tim dan rombingan. (wol/ags)
Discussion about this post