MEDAN, Waspada.co.id – Mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Gubernur Sumatera Utara ke Kantor DPW PKB Sumut, di Jalan Walikota, Kota Medan, Senin (6/5) siang.
Kedatangan Nikson Nababan bersama tim disambut langsung oleh Ketua Desk Pilkada Sumut PKB Jabidi Ritonga, bersama jajaran pengurus DPW PKB Sumut. Bupati Taput dua periode ini, secara simbolis menyerahkan formulir pendaftaran dan berkas persyaratan Balon Gubernur Sumut ke pengurus DPW PKB Sumut.
“Agenda saya datang ke PKB hari ini, menyerahkan formulir pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Sumut, saya diterima oleh pengurus PKB,” ucap Nikson Nababan kepada wartawan.
Nikson Nababan mengungkapkan selain PKB, dalam memuluskan langkah bertarung di Pilgub Sumut, juga sudah menyerahkan berkas pendaftaran ke PDI Perjuangan dan siang ini, ke DPW NasDem Sumut.
“PDIP, PKB dan habis ini diterima NasDem. Baru tiga ini, PKB dan PDIP sejarahnya ada, saya di Tapanuli Utara maju, PKB juga mendukung kita,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Nikson Nababan termotivasi maju di Pilgub Sumut, ingin membangun Sumut kedepannya lebih baik lagi kedepannya. Baik di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, maritim, pertanian, hingga UMKM. Hal itu, bertujuan untuk dapat mensejahterakan masyarakat Sumut, dengan potensi daerah dimiliki.
“Sumut ini, kekayaannya luar biasa, yang kalau DNA adalah maritim, sama agraris. Sektor maritim, kita bisa jadikan sektor wisata bahari, bisa menambah penghasilan nelayan, sudah ada kerusakan dimana-mana, itu harus diperbaiki. Bagaimana kita lindungi, mekanisme Pertanian, bagaimana hasil produksi pertanian bisa berjalan dengan baik,” kata Nikson Nababan.
Nikson Nababan memberikan contoh, saat menjabat sebagai Bupati Taput, dengan program lahan pertanian pro kepada masyarakat. Sehingga tanah adat harus diberikan kepada masyarakat dalam pengembangan pertanian masyarakat di Sumut ini.
“Termasuk lahan, yang saya buat di Taput, nama tanah adat, Taput itu hutan-hutan jadi tanah rakyat, bukan lagi milik pemerintah pusat lagi, karena tidak dilindungi milik masyarakat, suatu saat dikuasai swasta, masyarakat kita mau makan apa? Hal-hal itu, yang juga kita pikirkan di Sumut ini,” sebut Nikson Nababan.
Nikson Nababan mengungkapkan dirinya bila terpilih jadi Gubernur Sumut periode 2024-2029, juga akan memikirkan produksi pertanian harus dijaga betul dengan harga yang stabil, jangan sampai hasil produksi pertanian merugikan masyarakat.
“Di bidang struktur terkendala, eksesting saja belum beres. Ini harus beres, anggaran harus kesitu dulu, menjadi prioritas dulu. Kemudian, konektivitas bagaimana Taput bisa terkoneksi ke Labuhanbatu dan sebaliknya begitu. Tidak harus komoditas harus masuk Belawan dulu, ada Sei Mangkei, terkoneksi antar infrastruktur,” jelas Nikson Nababan.
Nikson Nababan ingin merubah stigma negatif kepanjangan Sumut, semua urusan uang tunai menjadi semua urusan harus tuntas. Karena, harus dilakukan reformasi birokrasi pemerintahan nantinya.
“Sumut ini, kita ketemu di mana-mana, berteman. Selalu orang Sumut, semua urusan harus uang tunai, bisa dijadikan hal yang negatif. Kapan ya, Sumut itu tidak lagi, semua urusan tidak lagi uang tunai?” kata Nikson Nababan.
“Bagaimana Sumut ini, semua urusan harus tuntas, tidak boleh pakai uang. Ini metaliti. Ini akan berdampak sektor,” jelas Nikson kembali.
Nikson Nababan mengungkapkan bahwa dirinya harus mengembangkan potensi olahraga di Sumut. Apa lagi, di Sumut ada PSMS Medan, menjadi klub bola ternama di tanah air ini. Bila terpilih menjadi Gubernur Sumut, harus kembali berlaga di Liga 1 Indonesia.
“Termasuk, klub besar itu, Persija, Persib, Persebaya, pasti ada PSMS yang berlaga di dalamnya,” kata Nikson Nababan.
Nikson Nababan mengungkapkan teladan itu, harus dimulai dari pemimpin, dengan melakukan anggaran prioritas pertanian, kelautan dan penjaminan harga, hirilisasi UMKM.
“Semua desa di Sumut tidak lagi terisolir, semua desa Sumut harus merdeka. Fasilitas di desa harus diperbaiki dan desa itu, menjadi pusat perekonomiannya, dampak konsumsi orang kota, dan inflasi bisa ditekan. Ngapain orang ke kota, bila di desa sudah mapan,” ujar Nikson.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada Sumut PKB, Jabidi Ritonga, mengungkapkan pihaknya menerima pengembalian formulir pendaftaran disampaikan oleh Nikson Nababan secara langsung bersama timnya.
“Menerima kunjungan Nikson Nababan, calon Gubernur Sumut, mengembalikan berkas dan mengisi biodata secara online. Kami sudah menerima kunjungan tersebut. Masih menunggu dari PDIP sebagai perahu dan rumah besar beliau. Beliau berharap dukungan dari PKB,” sebut Jabidi.
Jabidi mengatakan setelah Nikson, siang ini Edy Rahmayadi bersama tim juga menyampaikan hal yang sama ke Kantor DPW PKB Sumut.
“Yang jelas ada dua, Pak Edy Rahmayadi, pak Nikson Nababan, tokoh Puja Kesuma, sudah mengambil formulir tapi belum mengembalikan. Kalau pak Edy pukul jam 2 siang ini,” kata Jabidi.
Jabidi mengungkapkan pihaknya, hanya melakukan penjaringan dan pendaftaran bagi Balon Gubernur Sumut. Baik dari kader dan eksternal partai. Tapi, semua itu keputusan dari DPP PKB, siapa yang bakal didukung dan diusung PKB nantinya di Pilgub Sumut.
“Namun, keputusan ada di DPP. Sampai tiga hari sebelum pendaftaran ke KPU, masih membuka diri. Meski ada waktu tegang, tapi tidak menutup diri,” sebut Jabidi.
teks foto: Nikson Nababan saat menyerahkan formulir pendaftaran ke pengurus DPW PKB Sumut. (wol/pel/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post