MEDAN, Waspada.co.id – Organisasi Internasional Alumni al-Azhar Indonesia (OIAA) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya mempermudah jalan bagi santri untuk menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Pada Rabu (29/1), Ketua Umum OIAA Sumut, Prof. Dr. H. Zainal Arifin, Lc, MA, bertemu dengan pimpinan tiga pesantren di Pondok Pesantren Ali Akbar al-Kautsar untuk membahas peningkatan kemampuan bahasa Arab santri dan kemudahan proses pemberangkatan ke Al-Azhar.
Pertemuan ini menghasilkan dua poin utama. Pertama, peningkatan kemampuan bahasa Arab santri hingga mencapai level mustawa 5 sejak kelas 5 dan 6.
Kedua, fasilitasi pemberkasan dan pemberangkatan ke Al-Azhar dengan biaya terjangkau. Kedua poin ini merupakan respons atas aspirasi yang disampaikan oleh Ketua Umum OIAA periode 1998-2022 (Prof. Dr. H. Abdullah Syah), serta hasil evaluasi terhadap proses pemberangkatan mahasiswa selama ini.
Hadir dalam pertemuan tersebut KH Abdul Wahid Sulaiman Lc MM selaku Ketua Harian OIAA Sumut dan Pimpinan Ponpes Mawaridussalam, KH Miftakhuddin, SS, S.PdI, M.PdI selaku Pimpinan Ponpes Ar-Raudhah Hasanah dan KH Harun Lubis, ST, M.Psi selaku Pimpinan Darul Arafah.
Dalam pertemuan itu, KH Harun Lubis menyampaikan beberapa masukan antara lain pentingnya bimbingan studi Bahasa Arab, pengelolaan dana keberangkatan yang transparan, dan perlunya pelatihan bagi guru bahasa Arab.
Sementara itu, KH Miftakhuddin menekankan agar biaya pemberkasan dan pemberangkatan tidak menjadi “perangkap” bagi calon mahasiswa.
Menanggapi masukan tersebut, OIAA Sumut akan berkoordinasi dengan OIAA Indonesia dan Markaz Azhar Indonesia untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk pelatihan, modul, dan fasilitas lainnya.
OIAA Sumut juga berkomitmen untuk menyediakan biaya pemberangkatan yang paling terjangkau bagi calon mahasiswa dari Sumatera Utara.
Ketua Harian OIAA Sumut, KH Abdul Wahid Sulaiman, menceritakan pengalamannya dalam menekan biaya pemberangkatan mahasiswa pada tahun 2003 hingga 50%. Hal ini menunjukkan komitmen OIAA Sumut untuk membantu meringankan beban finansial calon mahasiswa.
Sebagai tindak lanjut, OIAA Sumut akan menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan pesantren-pesantren yang hadir dalam pertemuan tersebut. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab alumni pesantren dan memfasilitasi pemberangkatan ke Al-Azhar dengan biaya terjangkau.
“Kami akan terus berupaya mempermudah dan mempermurah jalan bagi santri untuk belajar di Al-Azhar,” ujar Ketua Umum OIAA Sumut, Prof. Dr. H. Zainal Arifin, Lc, MA.
“Ini adalah komitmen kami sebagai organisasi alumni Al-Azhar,” tutupnya. (wol/ari)
Discussion about this post