MEDAN, Waspada.co.id – Tokoh masyarakat sekaligus tokoh kesehatan peduli Palestina, Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K) kembali mengutuk keras kebiadaban yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Hal itu diungkapkannya saat mengisi orasi dalam agenda Pawai Obor yang mengambil tema ‘Ramadhan, Momentum Peduli Palestina’, Jumat (8/3) malam.
Di depan ribuan peserta pawai obor, Prof Ridha tak lelah mengajak masyarakat untuk membantu dan mendoakan agar rakyat Palestina terbebas dari pembantaian dan kebiadaban zionis Israel.
“Kita sesama Muslim semua bersaudara, kita ibarat satu tubuh. Jika ada salah satu tubuh kita yang sakit maka yang lain akan merasakan sakit. Saat ini kita melihat satu kebiadaban yang tidak pernah terjadi di zaman modern umat Islam. Tidak pernah terjadi di zaman modern umat manusia, dan saat ini terjadi di Gaza Palestina,” ungkap Prof Ridha yang juga menjabat Guru Besar Fakultas Kedokteran USU itu.
“Kita hidup di zaman penuh peradaban sementara di sisi lain dari negara kita ini terjadi pembantaian dan kebiadaban yang dilakukan oleh Israel. Saudara-saudaraku jangan berhenti berdoa. Berikan hadiah buat saudara kita. Ini adalah saat terbaik. Bukan untuk mereka tapi untuk kita. Mereka sudah selesai. Allah sudah tahu kekuatan jihad mereka. Tapi Allah perlu tahu bagaimana kekuatan iman kita di sini bagaimana kekuatan jihad kita di sini,” ujarnya melanjutkan.
Untuk itu Prof Ridha kembali mengajak kepada seluruh masyarakat agar menunjukkan kepeduliannya terhadap Palestina.
“Kita harus tunjukan bahwa kita satu tubuh dengan mereka. Jika satu bagian tubuh yang sakit maka tubuh lain akan merasakan sakitnya. Saat ini kita memasuki fase kedua keruntuhan zionis Israel. Saat ini Allah buramkan wajah mereka sebagai fase pertama pada 7 Oktober 2023 lalu. Mereka hancur di tangan Al Qassam. Sekarang periode kedua kita akan bersiap bersujud di Masjidil Aqsa. Jaga wudhu saudara-saudaraku karena kita sebentar lagi akan bersujud di sana (Masjidil Aqsa),” ungkap guru besar Prof Ridha.
Jelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, ribuan umat muslim di Kota Medan, Sumatera Utara menggelar pawai obor, pada Jumat (8/3/2024) malam.
Kegiatan pawai obor Peduli Palestina ini digelar sebagai agenda rutin tahunan dalam menyambut kemuliaan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Pawai obor tersebut diikuti ribuan peserta yang membawa obor terbuat dari bambu. Mereka menyusuri jalan protokol sejauh kurang lebih lima kilometer sambil melantunkan salawat dan takbir.
Para peserta berjalan kaki dan sebagian menggunakan kendaraan roda dua dan empat dimulai dari titik kumpul di depan Masjid Raya Al-Mashun Jalan Sisingamangaraja Medan.
Lalu mereka berjalan menyusuri jalan protokol, yakni Jalan Brigjen Katamso. Kemudian masuk ke Jalan Pemuda, Jalan MT Haryono dan berbelok ke Jalan Cirebon dan kemudian berjalan kembali menuju ke Masjid Raya Al-Mashun, yaitu Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan.
Tak hanya para orang tua, dewasa dan remaja, gelaran pawai obor ini juga diikuti oleh anak-anak dalam menyambut sukacita, sekaligus memperkenalkan tradisi pawai obor sejak dini kepada anak-anak saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Koordinasi aksi pawai obor, Taufik Ismail menerangkan gelaran pawai obor ini merupakan kegiatan yang tiap tahunnya dilakukan umat muslim di Sumatera Utara, yakni dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1445 Hijriah.
Taufik menyebut, para peserta pawai obor diperkirakan lebih dari 1.000 peserta mulai dari para orang tua, remaja serta anak-anak yang datang dari berbagai wilayah di Sumatera Utara.
“Agenda kita pawai obor ini adalah sebenarnya agenda kolosal tahunan umat Islam Sumatera Utara, dalam menyambut Ramadan sebagai bentuk rasa bahagia atau suka cita kita atas kehadiran Ramadan. Estimasi kita berdasarkan dari pesan yang masuk itu peserta ada seribu orang yang mengikuti kegiatan pawai obor ini, ” ucap Taufik.
Turut hadir dalam pawai tersebut, Ketua MUI Kota Medan, Hasan Matsum, Pengurus MUI Kota Medan, Afif Abdillah, serta sejumlah tokoh agama dan tokoh organisasi Islam di antaranya Ustaz Heriansyah, Ustaz Zulkarnain dan tokoh-tokoh penting lainnya. (wol/pel/d2)
Discussion about this post