KUTACANE, Waspada.co.id – Ramadhan adalah bulan penuh pengampunan dan keberkahan umat Islam. Bulan ini, bulan yang dipenuhi dengan ibadah puasa. Tak jarang juga, bulan ini dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan bagi sejumlah pedagang musiman.
Salahsatunya, pedagang kuliner khususnya yaitu pedagang takjil untuk berbuka puasa. Banyak ditemui pedagang musiman ini menjajakan makanan disepanjang pinggiran jalan perkotaan.
Selain banyak ditemui dipinggiran jalan perkotaan, tidak jarang juga bermunculan disalah satu tempat fasilitas umum. Pedagang-pedagang musiman ini, mulai beraktivitas sekira pukul 16.00 hingga sampai dengan waktu berbuka puasa.

Dari pantauan Waspada Online, pedagang takjil berbuka puasa di Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (4/3), selain banyak ditemui dikawasan perkotaan, banyak juga lapaknya berjejeran disepanjang pagar depan Universitas Gunung Leuser (UGL) Aceh.
Kawasan ini dianggap tempat strategis, selain terbilang teduh dikarenakan adanya sejumlah pohon pelindung dikawasan tersebut, lokasinya juga agak jauh dari perkotaan.
Pagar universitas yang kurang lebih sepanjang 200 meter itu, dipadati dari sejumlah penjajal takjil berbuka puasa. Kawasan yang berlokasi di wilayah Kecamatan, Bambel, yang berjulukan kawasan ibu pendidikan Aceh Tenggara ini, dipenuhi lapak penjajal takjil.
Sumarni, salah satu pembeli takjil berbuka puasa di kawasan tersebut, mengaku bersyukur atas keberadaan pedagang musiman yang menjajakan sejumlah makanan dan minuman ringan disepanjang pagar universitas tersebut.
Selain terbilang lengkap dari jenis minuman dan makanan ringannya, tidak jauh jangkauan dari tempat domisilinya. “Semua takjil untuk berbuka puasa ada disini, mengapa harus jauh-jauh ke perkotaan,” ungkapnya.
Sementara, salah satu pedagang takjil dikawasan tersebut, mengaku adanya pungutan berupa retribusi dari Dinas Perhubungan dan dari Dinas Perdagangan yang harus dibayarkan setiap harinya.
“Setiap harinya harus membayar retribusi, kadang retribusi dari Dinas Perhubungan, kadang retribusi dari Dinas Perdagangan,” sebutnya. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post