TARUTUNG, Waspada.co.id – Partai politik (parpol) yang menguasai kursi DPRD Tapanuli Utara hasil Pemilu Legislatif 2024 hingga saat ini belum memutuskan Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Tapanuli Utara periode 2024-2029 yang akan diusung pada Pilkada 27 November 2024.
Lambannya putusan parpol ini dinilai sejumlah pengamat sepertinya akan menimbulkan rasa bimbang bagi masyarakat pemilih dan diyakini akan berujung pada beberapa kejutan yang ditandai dengan sikap parpol yang terkesan masih ‘menahan diri’ untuk menetapkannya. Gerakan pendekatan yang dibangun para bakal calon kepada parpol pun masih cukup dinamis.
Padahal, Ketua KPU Tapanuli Utara Swardy Pasaribu, menjelaskan KPU akan membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Tapanuli Utara lewat jalur parpol, dimulai tanggal 27 Agustus 2024 (jam kerja) dan akan berakhir pada 29 Agustus 2024 pukul 23.59 WIB.
”Pendaftaran Bakacada (bakal calon kepala daerah, red) akan kita buka selama tiga hari di akhir Agustus,” kata Swardy Pasaribu menjawab Waspada Online, Kamis (1/8).
Terpisah, Dr. Janpatar Simamora SH MH, Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, mengatakan situasi melambatnya parpol memutuskan dukungan bisa saja terjadi karena kuatnya ‘tarik menarik’ kepentingan politik masing-masing parpol dalam menetapkan pasangan calon kepala daerah.
“Baik kepentingan dalam rangka mengusung kader parpol maupun kepentingan politik praktis dalam rangka menentukan kualitas, kapasitas dan pertimbangan kemampuan finansial masing-masing calon,” ujarnya.
Sebab menurut Dr. Jannpatar Simamora, bagaimana pun proses demokrasi butuh dana yang tidak sedikit.
Pakar Hukum dan Politik ini mengatakan bahwa harus diakui masyarakat pasti sudah tidak sabar menunggu finalisasi calon masing-masing parpol.
“Oleh sebab itu, saya pikir saat ini dukungan masyarakat pemilih di Tapanuli Utara masih sangat dinamis terhadap masing-masing calon,” paparnya.
Sangat diyakini sambungnya, bahwa masyarakat masih bimbang menentukan sikap sepanjang belum ada kepastian terpenuhinya syarat pencalonan.
Tentu, masing-masing pasangan calon diharapkan bekerja keras dan lebih fokus mendapatkan syarat dukungan parpol.
“Situasi yang tidak pasti akan mempengaruhi kerja-kerja tim. Jadi, semakin cepat dapat dukungan resmi parpol semakin baik untuk persiapan calon dalam rangka menentukan langkah politik selanjutnya,” tandasnya.
Informasi yang dihimpun dari tim maupun sejumlah sahabat dekat figur-figur yang muncul di etalase politik Taput mengakui, figur yang mereka jagokan sejatinya belum memastikan tiket dari parpol, tetapi secara tertutup sejumlah parpol sudah memberikan sinyal kuat akan memberikan dukungan.
Dr. Jonius Taripar Hutabarat misalnya, digadang-gadang akan berpasangan dengan Dr. Deni Lumbantoruan dengan dukungan Partai Perindo, Hanura dan Golkar. Tetapi, hingga saat ini mereka belum melakukan deklarasi resmi atas dukungan parpol tersebut.
Seperti dilansir media ini beberapa waktu lalu, Ketua Partai Golkar Taput FL. Fernando Simanjuntak sendiri juga mengeluarkan pernyataan bahwa sebagai pemenang ketiga pada Pemilu Legislatif 2024, telah menyiapkan kader tarbaiknya berkapasitas calon bupati maupun wakil bupati untuk ikut bertarung pada Pilkada Taput.
Kendati demikian, sejumlah besar pendukung JTP-Deni sangat berkeyakinan pasangan ini dianggap sangat serasi dan tangguh untuk bertarung di Pilkada Taput dan akan memperoleh dukungan penuh dari sejumlah parpol, termasuk Partai Golkar.
Lain halnya dengan Ketua Partai Gerindra Taput Dr. Erikson Sianipar yang sebelumnya hangat diperbincangkan akan berpasangan dengan Daud Huntal Hutauruk dengan sokongan Partai Nasdem, terpantau bahwa kedekatan mereka masih biasa-biasa saja.
Bahkan muncul rumor, Erikson Sianipar justru akan berpasangan dengan salah satu kader Partai Golkar Taput, jika sekiranya Partai Gerindra dan Partai Golkar membangun koalisi.
Sementara itu, Satika Simamora SE MM yang disebut-sebut akan berpasangan dengan Sarlandy Hutabarat seperti terlihat pada sejumlah spanduk di ‘homebase’ tim relawan, namun hingga kini, PDIP sebagai ‘rumah’ bagi Satika Simamora, justru belum memutuskan dukungan kepada mereka berdua.
Tersiar juga kabar, PDIP melalui Sekretaris DPC PDIP Taput Sabungan Parapat mengatakan meskipun memiliki ‘golden tiket’ untuk mengusung sendiri calonnya, justru masih membuka diri untuk berkoalisi.
Seiring dengan itu, muncul isu telah pula memunculkan nama Tangkas Manimpan Lumbantobing yang tak lain salah satu kader tangguh Partai Demokrat; untuk mendampingi Satika Simamora.
Kabar lain, Jonner Simatupang yang kemunculan pertamanya di Taput disebut-sebut akan diusung Partai Golkar dan berpasangan dengan Chrismanto Lumbantobing, justru disebut-sebut sudah ‘pecah kongsi’ di tengah jalan dengan keluarnya pernyataan Chrismanto Lumbantobing sendiri; akan mendukung Jonius Taripar Parasaoran Hutabarat (JTP) sebagai Calon Bupati Taput.
Tidak jelas diketahui, apakah Jonner Simatupang akan melanjutkan debutnya untuk bertarung di Pilkada Taput.
Salah satu informasi yang didengar Waspada Online dari kerabat dekatnya mengatakan, Jonner Simatupang saat ini masih melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus parpol besar di Jakarta.
Sekarang, masyarakat Tapanuli Utara dalam sisa waktu 26 hari ke depan sebelum ke KPU, menunggu siapa saja yang akan diusung parpol menjadi calon bupati/wakil bupati Tapanuli Utara ke depan sembari menunggu terjadinya ‘kejutan’ terkait formasi pasangan nama-nama di atas. (wol/jps/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post