MEDAN, Waspada.co.id – Minimnya sentimen pasar selama sesi perdagangan sepekan ke depan, bisa kembali menggring kinerja pasar keuangan bergerak dengan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor teknikal.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan Kinerja IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.250 hingga 7.350 selama sesi perdagangan sepekan ke depan. Pelaku pasar akan lebih banyak mengambil sikap wait and see menanti perkembangan data inflasi AS serta pernyataan Gubenur Bank Sentral AS di hari jumat mendatang.
“Sementara itu, mata uang Rupiah kinerjanya bisa saja berbeda dengan kinerja IHSG. Meskipun pada dasarnya tidak ada agenda ekonomi penting yang bisa mempengaruhi kinerja mata uang Rupiah selama sepekan kedepan. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.650 hingga 15.800 selama perdagangan sepekan ke depan,” tuturnya, Senin (25/3).
Di akhir pekan nanti, AS akan merilis data inflasinya. Sayangnya, sejauh ini inflasi AS diproyeksikan masih akan bergerak mendatar.
“Ekspektasi kinerja inflasi AS sejauh ini belum bisa dijadikan rujukan apakah The FED nantinya akan lebih cepat dalam memangkas besaran bunga acuannya, atau justru kian jauh dari kemungkinan pemangkasan bunga acuan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Sementara itu, kinerja sejumlah bursa di Asia pada perdagangan hari ini terpantau bergerak sideways. IHSG dibuka melemah di level 7.344. Di sisi lainnya, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di kisaran level 15.780 per US Dolar.
“Ekspektasi inflasi yang mengarah pada kemungkinan laju tekanan yang tetap mampu bertahan di level sebelumnya menjadi indikasi bahwa The FED bisa saja bersikap hawkish di akhir pekan,” ungkapnya.
Mengingat Gubernur Bank Sentral AS atau The FED dijadwalkan akan memberikan testimoninya pada hari jumat mendatang. Namun testimony The FED tersebut nantinya akan lebih banyak bergantung dengan bagaimana realisasi inflasi AS nantinya.
“Sementara itu, harga emas juga kembali ditransaksikan menguat di kisaran level $2.176 per ons troy nya,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post