MEDAN, Waspada.co.id – Banjir bandang batang-batang kayu hutan menyapu empat desa, tepatnya di Kota Tua, Harean, Sisoma dan Simaninggir, Kecamatan Tano Tombangan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Akibatnya, ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hampir seluruhnya mencapai atap rumah-rumah warga.
Tetapi Desa yang paling terdampak Banjir Badang yaitu Desa Kota Tua. Sementara bekuk data korban jiwa, hanya korban luka, dan masyarakat terpaksa mengungsi.
Kabid BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan kronologis kejadian bermula cuaca hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Desa Kota Tua Kecamatan Tano Tombangan Angkola sekitar jam 14.00 WIB.
Sehingga menyebabkan sungai Aek Mardua meluap dan membawa material kayu dan menerjang pemukiman penduduk di Desa Kota Tua, Desa Sisoma, Desa Harean, Desa Simaninggir juga terdampak banjir bandang tersebut,” jelasnya.
“Tetapi Desa yang paling terdampak Banjir Badang yaitu Desa Kota Tua. Sementara bekuk ada data korban jiwa, hanya korban luka, dan masyarakat terpaksa mengungsi,” kata Sri saat dikonfirmasi, Kamis (19/12).
Berdasarkan catatan BPBD Sumut, korban jiwa meninggal dunia sementara nihil. Luka berat 1 orang di Desa Kota Tua. Luka ringan 1 orang di Desa Kota Tua. Sementara kerusakan berat hingga ringan pada rumah-rumah masyarakat setempat.
“Banjir masih berlangsung sehingga petugas masih melakukan pendataan dan evakuasi penyelamat warga. Pengungsi Desa Kota Tua sekitar 300 jiwa, Desa Simaninggir sekitar 50 Jiwa. Desa Sisoma dan Harean nihil,” ungkapnya.
“Jumlah Penduduk yang terdampak di Desa Kota Tua sekitar 1.180 Jiwa, dan di Desa Simaninggir 379 jiwa. Yang terdata kelompok korban renta di Desa Kota Tua bayi 24 jiwa, balita 94 jiwa, Ibu hamil 24 Jiwa, bbu menyusui 45 jiwa, lansia 65 jiwa,” sambungnya.
Sri menyebutkan, upaya yang dilakukan BPBD saat ini adalah melakukan evakuasi korban banjir bandang, koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mendata korban.
“BPBD dan instansi terkait juga mendirikan tenda pengungsi, mendirikan dapur umum, distribusi logistik,” pungkasya. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post