MEDAN, Waspada.co.id – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala berkomitmen memperjuangkan pemekaran Kepulauan Nias dan kawasan Tapanuli menjadi Provinsi baru.
Pemekaran bertujuan demi keadilan dan pemerataan pembangunan. Demikian disampaikan Hasan Basri Sagala dalam debat publik ketiga Pilgub Sumut, berlangsung di Tiara Convention Hall, Kota Medan, Rabu (13/11) malam.
“Provinsi Nias dan Provinsi Tapanuli, kita mekarkan ini tujuannya, untuk pemerataan, keadilan dalam sektor pembangunan,” kata Hasan.
Hasan mengungkapkan dengan APBD Sumut sekitar Rp 13,5 triliun, dinilai belum mampu memberikan pemerataan dan keadilan dalam pembangunan di Sumut ini. Sehingga paslon nomor urut dua berkomitmen untuk memperjuangkan pemekaran wilayah.
“Pemekaran di Sumut bisa dilakukan, ini pemerintah pusat 10 tahun, baru ini moratorium di Indonesia ini, sebagai sumber bisa terlaksana di Sumut ini. Seharusnya, moratorium harus dicabut agar bisa dilakukan pemekaran untuk pembangunan yang dirasakan di Sumut ini,” sebut Hasan.
Menyikapi apa disampaikan paslon nomor urut 2, Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution mengatakan dirinya, sudah keliling beberapa Kabupaten/Kota.
Memang, kata Bobby, banyak daerah mau mekar dari Sumut. Namun katanya, pemekaran ini, jangan dijadikan isu-isu politik saja, Karena utuk meraih suara.
“Kalau mau dimekarkan kami setuju. Provinsi Sumut harus masuk, jangan dimekarkan karena tidak dibangun, dimekarkan. Dengan kesan yang baik, sudah dibangun,” ucap Bobby Nasution.
Hasan kembali menanggapi pernyataan Bobby Nasution mengatakan tidak benar bahwa isu pemekaran terus berhembus saat Pilkada Sumut, untuk meraup suara.
Karena pertanyaan disampaikan Paslon nomor urut 1, bagian dari subtema dalam debat tersebut terkait wacana pemekaran daerah dan perluasan daerah.
“Yang katakan isu politik siapa pak Bobby? demi keadilan pembangunan, demi pemerataan keadilan, Sumut perlu dimekarkan, tidak isu politik,” sebut Hasan.
“Bapak yang mengatakan isu politik saja, jangan dibawa kemana-mana. Jangan bohongi masyarakat. Saya 6 hari ke Nias dan keliling ke Nias. Nias butuh pemekaran demi keadilan dan pemerataan pembangunan,” tegas Hasan kembali. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post