MEDAN, Waspada.co.id – Lapangan Merdeka Medan (LMM) yang beberapa waktu lalu diresmikan Wali Kota Medan Bobby Nasution (Gubernur Sumut, red) kini menyisakan kisah yang pilu. Pasalnya pekerja yang dipercaya untuk menyelesaikan pekerjaan lift, eskalator dan air conditioner (AC), pada proyek tersebut belum juga mendapatkan haknya (gaji).
Padahal, PT Xiolift yang dinahkodai Vincent Desranta selaku pemenang tender pada bagian ini berjanji akan membayar upah mereka di Februari 2025 jika mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum 15 Januari 2025. Namun faktanya, hingga berita ini diturunkan janji tersebut hanyalah tinggal janji.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Medan Tia Ayu Anggraini pun angkat bicara. Katanya, PT Xiolift harus bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan Pemko Medan kepadanya.
“Ketidakpatuhan PT Xiolift ini secara tidak langsung sudah mencoreng nama baik pak Bobby Nasution. Kita tahu, Pemko Medan di masa kepemimpinan pak Bobby Nasution yang kini menjabat Gubernur Sumatera Utara sangat serius dalam menjalankan semua program-program yang dicanangkannya,” ungkapnya kepada Waspada Online, Minggu (16/3).
Menurut Tia, tindakan PT Xiolift yang tak membayarkan hak pekerjanya merupakan preseden buruk bagi pembangunan Kota Medan. “Saya akan suarakan temuan ini di Komisi II DPRD Medan, agar digelar rapat dengar pendapat dan memanggil semua pihak yang berkepentingan. Yang diminta ini hak, bukan apa-apa. Mana sebentar lagi mau lebaran,” ketusnya.
Lebih lanjut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan ini menjelaskan, revitalisasi Lapangan Merdeka Medan menggunakan anggaran multiyears. Artinya apa, setiap tahun anggaran pasti ada progress pekerjaan. “Jangan sampai Wali Kota Medan Rico Waas menjadi imbas dari ketidakpatuhan perusahaan ini. Seharusnya anggaran revitalisasi ini bisa dipergunakan untuk progress pembangunan yang berikutnya, malah dipakai untuk menutupi tunggakan pekerjaan sebelumnya,” pungkasnya.
Pada berita sebelumnya disebutkan, pekerja yang mengerjakan lift, AC dan eskalator di proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan belum menerima gaji atau hak. Bahkan, Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan pun tak bisa bertindak, dikarenakan belum adanya laporan yang masuk perihal tersebut.
Sementara itu Dirut PT Xiolift Vincent Desranta selaku pemenang tender pekerjaan lift, AC dan eskalator hanya memberikan janji manis kepada para pekerja. Dan lebih parahnya lagi, diduga pemborong ini melakukan intimidasi kepada para pekerja agar tak bersuara ke publik. (wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post