SENA, Waspada.co.id – Tim Drumband Sumatera Utara (Sumut) sementara berhasil menyumbangkan satu medali emas dan satu perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Cabang Olahraga (Cabor) Drumband pada PON XXI Aceh-Sumut memperlombakan 17 nomor lomba. Artinya, Tim Sumut berpeluang menambahkan perolehan medali.
Pelatih Kontingen Drumband Sumut, Novi Hardianto saat ditemui mengatakan jika hasil ini didapat berkat persiapan tim tersebut sudah dibentuk selama 1,6 tahun atau 18 bulan.
“Untuk PON tahun ini Alhamdulillah PDBI Sumut mempercayakan saya sebagai pelatih. Kami sudah membentuk tim ini sekitar 1,6 tahun lamanya,” kata Novi saat ditemui di Stadion Madya Atletik Sumut, Minggu, (8/9).
Selama 1,6 tahun masa pelatihan, Novi mengungkapkan jika ia dan tim pelatih fokus membentuk fisik para atlet Drumband Sumut.
“Di drumband ini harus mengutamakan fisik dan kekompakan. Karena di situ mereka harus bermain musik dan fisiknya harus kuat,” jelasnya.
Novi menjelaskan, Drumband merupakan olahraga yang menggunakan semua bagian organ tubuh. Bahkan, setiap atlet drumband juga harus dituntut memiliki kecerdasan berpikir.
Selain fisik, lanjutnya, drumband harus menggunakan semua bagian tubuhnya. Dari otak yang berpikir bagaimana kita bisa memikirkan keselarasan musik dengan langkah.
“Mata yang harus melihat barisannya. Kemudian telinga yang mendengar irama, tangan otomatis, karena diperlukan otot digunakan untuk memegang alat, kaki harus menopang tubuh,” jelasnya.
Bagi Novi, kekuatan fisik merupakan faktor dasar yang harus dimiliki setiap atlet drumband. Ia mencontohkan, 1 alat tiup jenis Tuba yang digunakan atlet memiliki berat hampir 10 Kg.
“Alhamdulillah, anak-anak udah terbiasa mengangkat alat, misalnya alat perkusi, itu senar beratnya 5 Kg, Tom-tom 8 Kg. Kemudian, alat tiup Tuba bisa sampai 10 Kg, itulah yang harus diangkat sembari menyelaraskan gerakan dan irama musik,” ucapnya.
Ia menambahkan, dari 17 nomor lomba Cabor Drumband, 15 nomor lomba diantaranya menggunakan kekuatan fisik.
“Seperti nomor LBJP ini, mereka harus punya fisik yang kuat. Kemudian LKBB setiap atlet harus memiliki daya tahan yang kuat untuk berlomba menempuh jarak 8 Km. Sementara nomor LUG dan LBB tidak begitu fisik,” jelasnya.
Selama memegang 1,6 tahun tim Drumband Sumut, Novi mengaku banyak mendapatkan suka duka. Menurutnya, menyatukan persepsi 22 orang menjadi 1 adalah hal yang sulit.
“Saya mulai melatih itu tahun 2009, mulai dari sekolah-sekolah. Nah dari semua itu menyatukan pemikiran ini sulit. Begitu juga dengan tim PON ini, tapi saya menikmatinya,” ucapnya. (Wol/PB PON XXI SUMUT/Ari/d1)
Discussion about this post