Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.
Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “bahagia bersama atau menangis bersama”.
“Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjut Budi Arie Setiadi.
Saat ini, kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan dan menjadi bagian dari peradaban. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi.
“Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Emas,” ungkapnya.
Bahkan pada saat ini, Indonesia dihadapkan pada terbentangnya potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
“Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah,” terangnya.
Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital.
Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030.
Kemajuan telah terpampang di depan mata. Moment ini mesti ditangkap agar langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, potensi transformasi digital, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.
“Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas, dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air”, tutup Menkominfo Budi Arie Setiadi mengakhiri amanatnya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tingkat Kabupaten Samosir, Pemkab Samosir menyerahkan secara simbolis SK CPNS lulusan STTD Kementerian Perhubungan TA. 2023 dilingkungan Pemkab Samosir, dan juga menggelar Aksi Donor Darah yang digagas oleh PMI Kabupaten Samosir. (wol/ward)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post