MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Gubsu) menjadi salah satu dari 12 provinsi yang lolos ke tahap II, ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024.
Hal ini diharapkan menjadi pemacu Pemprov Sumut untuk terus membangun daerahnya lebih baik lagi. Di tahap kedua ini akan dilakukan penilaian wawancara dan verifikasi selama dua hari.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut (Gubsu) Hassanudin mengatakan, proses ini diharapkan juga menjadi ajang diskusi Pemprov Sumut dengan tim penilai agar bisa menyusun dan melaksanakan pembangunan lebih berkualitas.
“Ini harus menjadi pemacu kita merancang, menyusun dan melaksanakan pembangunan lebih baik lagi, juga menjadi ajang kita berdiskusi dengan tim penilai, yang memiliki pengalaman besar dalam hal pembangunan di daerah,”kata Hassanudin pada acara Penilaian Tahap II Wawancara dan Verifikasi Tingkat Provinsi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Senin (1/4).
Pada kesempatan ini, Hassanudin juga menyampaikan beberapa capaian indikator makro pembangunan di Sumut tahun 2022-2023. Indikator ini menunjukkan tren yang positif, antara lain pertumbuhan ekonomi 4,73 persen menjadi 5,01 persen.
Kemudian pengangguran terbuka turun dari 6,16 persen menjadi 5,89 persen angka kemiskinan menurun dari 8,42 persen menjadi 8,15 persen dan Indeks Pembangunan Manusia meningkat 74,51 menjadi 75,13.
Selain itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk tahun 2023 yang diukur dengan gini ratio tercatat sebesar 0,309 poin, membaik 0,003 point bila dibandingkan dengan tahun 2022.
“Di balik setiap prestasi yang kita peroleh terdapat cerita perjuangan, kerja keras dan komitmen yang tulus dari seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, bersama kita menghadapi berbagai tantangan dan mengatasi hambatan untuk mencapai kemajuan,” ungkapnya.
Tim Penilai Utama Oktorialdi Ilyas mengajak OPD Pemprov Sumut dan stakeholder untuk berdiskusi lebih mendalam, terkait capaian pembangunan, kualitas dan penyusunan dokumen. Selain itu, dia juga meminta kepada OPD dan stakeholder, untuk memberikan informasi yang lebih detail terkait indikator yang dinilai.
“Aspek dan indikator yang dinilai pencapaian pembangunan 10 indikator, kualitas dokumen perencanaan, proses penyusunan dokumen dan inovasi, dan mohon memberikan kami informasi detail mengenai hal tersebut,” kata Oktorialdi. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post