Oleh:
Fauzul Azhimah
Waspada.co.id – Tim dosen dari Universitas Quality Berastagi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik “Penerapan Ekoefisiensi dan Manajemen Green Economy” di Desa Talimbaru, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani setempat tentang konsep ekoefisiensi dan penerapan ekonomi hijau (green economy) dalam usaha tani mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan pengabdian ini diinisiasi oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Quality Berastagi, yang didanai oleh DRTPM Ristek melihat pentingnya penerapan konsep keberlanjutan dalam sektor pertanian. Sebagai salah satu desa yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian, Desa Talimbaru dinilai memiliki potensi besar untuk menerapkan konsep ekoefisiensi dan green economy guna menjaga kelangsungan usaha tani mereka.
Menghadapi Tantangan Global dengan Ekoefisiensi dan Green Economy
Perubahan iklim, penurunan kualitas tanah, serta penggunaan sumber daya alam yang berlebihan menjadi tantangan utama bagi para petani di seluruh dunia, termasuk di Desa Talimbaru. Dalam situasi ini, penerapan prinsip ekoefisiensi dan green economy sangat relevan. Ekoefisiensi adalah upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari suatu proses produksi dengan tetap meningkatkan efisiensi ekonomi. Sementara itu, green economy merupakan sebuah pendekatan ekonomi yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, dengan tujuan untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan ramah lingkungan.
“Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani lokal bahwa produktivitas pertanian dapat ditingkatkan tanpa harus merusak lingkungan,” ungkap Fauzul Azhimah, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Quality Berastagi.
“Dengan penerapan ekoefisiensi, para petani dapat mengelola sumber daya alam secara bijak, mengurangi limbah, dan tetap memperoleh keuntungan yang berkelanjutan,” katanya.
Pelatihan dan Pendampingan untuk Petani Desa Talimbaru
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, tim dosen memberikan pelatihan langsung kepada para petani setempat mengenai berbagai aspek penerapan ekoefisiensi dan green economy. Beberapa materi yang diberikan meliputi:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Para petani diajarkan tentang pentingnya mengelola sumber daya air, tanah, dan udara secara bijak. Mereka diberikan pemahaman tentang metode irigasi hemat air, penggunaan pupuk organik, serta pengolahan limbah pertanian agar tidak mencemari lingkungan.
2. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan
Selain itu, tim dosen memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan di sektor pertanian, seperti teknologi biogas dari limbah ternak dan kompos dari sisa-sisa tanaman. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia yang dapat merusak tanah dan air.
3. Manajemen Risiko dalam Pertanian Berkelanjutan
Dalam pelatihan ini, petani juga dibekali pengetahuan tentang bagaimana mengelola risiko usaha tani dalam menghadapi perubahan iklim. Pendekatan ini mencakup diversifikasi tanaman, rotasi tanaman, serta penerapan pola tanam yang sesuai dengan kondisi iklim lokal.
4. Pemanfaatan Energi Terbarukan
Sebagai bagian dari konsep green economy, tim pengabdian juga memperkenalkan kepada petani cara-cara memanfaatkan energi terbarukan di lahan pertanian mereka. Misalnya, penggunaan panel surya untuk kebutuhan listrik atau pompa air, serta penggunaan kincir angin kecil untuk irigasi lahan.
5. Penguatan Kelembagaan dan Pemasaran
Selain fokus pada aspek teknis, kegiatan ini juga membahas bagaimana petani bisa membangun kelembagaan usaha tani yang lebih kuat dan profesional. Para dosen Universitas Quality Berastagi memberikan saran tentang pentingnya membentuk kelompok tani yang solid dan memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk pertanian ke pasar yang lebih luas.
Dampak Positif Bagi Lingkungan dan Ekonomi Petani
Dengan penerapan konsep ekoefisiensi dan green economy, diharapkan para petani di Desa Talimbaru dapat meningkatkan produktivitas tanpa harus merusak lingkungan sekitar. Beberapa petani yang mengikuti kegiatan ini menyambut baik pelatihan yang diberikan. Mereka merasa bahwa pengetahuan baru ini dapat membantu mereka mengatasi masalah-masalah yang selama ini dihadapi, seperti penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
“Selama ini, kami hanya fokus pada bagaimana cara meningkatkan hasil panen, tapi tidak terlalu memikirkan dampak jangka panjang terhadap tanah dan air di sekitar kami. Sekarang kami paham, ternyata ada cara yang lebih baik dan ramah lingkungan untuk tetap produktif,” ujar Jakobus Sihotang, salah satu petani yang mengikuti pelatihan.
Selain dampak positif terhadap lingkungan, konsep ekoefisiensi dan green economy juga dinilai dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi para petani. Dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien, biaya produksi dapat ditekan, dan keuntungan yang diperoleh petani dapat meningkat.
Komitmen Universitas Quality Berastagi dalam Mendukung Pengembangan Pertanian Berkelanjutan
Dekan Saintek Universitas Quality Berastagi, Ferdinand Sinuhaji SSi MSi, dalam sambutannya saat pembukaan acara, menyatakan komitmen penuh universitas dalam mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Karo dan wilayah sekitarnya. Menurutnya, universitas memiliki peran penting sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat, khususnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di sektor pertanian.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan pengabdian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Melalui program pengabdian seperti ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Sumatera Utara,” ujar Ferdinand Sinuhaji SSi MSi
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari upaya universitas untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan yang terkait dengan kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan, dan pengentasan kemiskinan.
Harapan Ke Depan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bukanlah akhir dari upaya peningkatan kesejahteraan petani di Desa Talimbaru. Tim dosen Universitas Quality Berastagi berencana untuk terus mendampingi para petani dalam menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Selain itu, akan dilakukan monitoring secara berkala untuk melihat sejauh mana penerapan ekoefisiensi dan green economy telah memberikan dampak positif bagi usaha tani di desa tersebut.
“Kami berharap program ini dapat berlanjut, tidak hanya di Desa Talimbaru tetapi juga di desa-desa lainnya di Kabupaten Karo. Kami juga terbuka untuk bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah, LSM, dan organisasi lainnya untuk memperluas jangkauan program ini,” ujar Fauzul Azhimah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengadopsi konsep ekoefisiensi dan green economy di sektor pertanian. Dengan demikian, pertanian di Indonesia bisa lebih adaptif terhadap perubahan iklim, lebih ramah lingkungan, dan tetap produktif untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Penutup
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh dosen Universitas Quality Berastagi ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi petani. Penerapan ekoefisiensi dan green economy bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga keberlanjutan alam untuk generasi mendatang.
Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, pertanian berkelanjutan di Indonesia bukanlah sekadar mimpi, tetapi sebuah tujuan yang dapat dicapai bersama.
*Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Quality Berastagi
Discussion about this post