MEDAN, Waspada.co.id – Pilkada kota Medan mempunyai harapan baru setelah munculnya sosok Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya yang akan meramaikan kontestasi politik di Kota Medan tahun ini.
Beliau bukanlah berlatar belakang politik, hanya saja kegelisahannya melihat keadaan Medan tidak baik-baik saja, Prof Ridha rela mengorbankan diri untuk maju di Pilkada Kota Medan.
“Beliau adalah Hadiah kemerdekaan untuk Kota Medan,” ungkap Ustadz Abdul Latif Khan S.Ag, sebagai salah satu sahabat karib Prof Ridha, Sabtu (24/8).
Sebagai rekan yang selalu setia mendampingi Prof Ridha dirinya menilai jika Prof Ridha telah melakukan berbagai langkah dengan upaya mengukur apakah ide-idenya berterima di masyarakat.
Dengan Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Ridha berhasil masuk ke seluruh lapisan masyarakat di kota Medan, bahkan permintaan-permintaan dirinya mengisi materi sudah melintasi provinsi.
“Dan juga kegiatan-kegiatan sosial lainnya seperti khitanan massal, penyuluhan kanker payudara dan cek kesehatan gratis selama hampir satu setengah tahun akhirnya beliau memutuskaan untuk maju di pilkada kota Medan atas dorongan dan dukungan masyarakat,” kenang Latif Khan.
Menjalani beragam kegiatan sosialnya, sambung Latif Khan lagi, Prof Ridha berkolaborasi dengan kawan-kawan caleg dan Alhamdulilahnya ada beberapa yang terpilih dan segera menduduki kursi parlemen.
“Kita sudah tahu, perjuangan tanpa pengorbanan tidak ada artinya, beliau berani berkorban melepaskan ASN, beranjak dari zona nyaman ke zona yang belum kelihatan dimana ujungnya demi membenahi kota Medan. Allah tau bagaimana Prof Ridha sudah berupaya menjaga asa kita semua untuk maju bersama dengan Partai yang didukung ikhwan semua,” ucapnya.
Cobaan demi cobaan menurut Latif Khan Prof Ridha lalui. Pertama dirinya ditinggal PKB, kemudian ditinggal para ikhwan yang selama ini telah dibantunya.
“Besar harapan, cobaan yang menerpa beliau mudah-mudahan menjadi rencana Allah untuk menempa beliau agar tidak baper dan menjadikan beliau sosok yang tangguh,” harap Latif Khan.
Dimasa ketidakpastian bisa berlayar atau tidaknya karena kekurangan kursi untuk memenuhi ambang batas yang hanya 9 kursi dimiliki PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya, tiba-tiba muncullah makar Allah, keputusan MK mentakdirkan PDI Perjuangan bisa berlayar tanpa berkoalisi dengan partai manapun.
“Kami hanya berharap dengan pertolongan Allah mudah-mudahan Prof Ridha diberi kesabaran dan ketabahan dalam menjalani ini semua. Gas terus Prof Ridha pesan kawan-kawan, ummat bersamamu,” pesannya mengakhiri. (wol/pel/d2)
Discussion about this post