LANGSA, Waspada.co.id – Puluhan warga Gampong Sungai Pauh Pusaka, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa melakukan aksi damai di kantor geuchik setempat lantaran adanya dugaan non transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
Sejumlah warga mengaku kesal dan menilai kinerja Geuchik Sungai Pauh, Freddy Alam Sujaya, terkait dengan pengelolaan APBG yang terkesan tertutup.
“APBG tak transparan, kemana anggaran desa tersebut? Aksi damai kami ini sifatnya musyawarah. Yang kami pertanyakan di sini APBG tahun 2023-2024,” beber Koordinator Aksi, Ismail, Senin (16/12).
Dia mencontohkan, salah satunya yang kami soroti adalah dana ketahanan pangan.
“Pak Presiden Prabowo sudah menyampaikan untuk transparansi dana ketahanan pangan. Hari ini ketahanan pangan 20 persen. Berarti kalau dana APBG tahun 2024 Rp1,8 miliar, 20 persen untuk dana ketahanan pangan itu kemana disalurkan. Lalu soal dana fisik, kami lihat di baleho APBG anggarannya mencapai Rp375.000.000, kemana itu? Apa yang sudah dibuat,” tanya dia.
“Aksi damai hari ini untuk mencegah kejadian serupa terulang,” tambah Ismail.
Ironisinya, Ismail bilang, sebelumnya baliho pengelolaan APBG tidak dipasang di kantor geuchik, namun setelah warga bereaksi, baliho tersebut langsung dipasang.
“Baru kemarin lalu itu (baliho APBG) dipasang. Sebelumnya kami sangat sulit untuk mengakses informasi tentang pengelolaan Dana Desa,” cetus Ismail.
Di waktu yang sama, perihal non-transparansi pengelolaan APBG telah dimediasi di kantor geuchik dan dihadiri Kapolsek Langsa Barat Iptu Hufiza Fahmi dan geuchik setempat.
“Hasil mediasi hari ini menyimpulkan, bahwa nantinya kami dengan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) akan membahas tindaklanjut hal ini,” beber dia.
Hingga berita ini diterbitkan, Geuchik Sungai Pauh Pusaka Freddy Alam Sujaya, belum berhasil dikonfirmasi. Pasalnya usai wawancara warga, geuchik nampak sudah meninggalkan tempat. (wol/rid/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post