Waspada.co.id – Meta mengumumkan bakal menutup layanan Facebook News di Amerika Serikat (AS) dan Australia mulai April 2024. Jumlah penggunanya yang terus merosot menjadi alasan di balik penutupan Facebook News.
Dikutip dari situs resmi Meta, Sabtu (2/3/2024), perusahaan induk Facebook tersebut mengungkapkan bahwa jumlah orang yang mengakses Facebook News di AS dan Australia merosot lebih dari 80% pada akhir 2023.
Facebook News saat ini hanya mencakup 3% dari jumlah pengguna yang mengakses Facebook di seluruh dunia. Sebelumnya, Facebook News terlebih dulu diberhentikan di Inggris, Perancis, dan Jerman pada 2023.
Kendati demikian, penutupan Facebook News tidak akan berdampak pada produk dan layanan Meta di negara-negara tersebut.
Meta menjelaskan, pengguna Facebook masih akan dapat mengakses berita melalui link yang dibagikan oleh akun media online.
“Perusahaan Media akan terus memiliki akses ke akun dan Facebook Page mereka. Akun media online juga tetap bisa memposting berita ke postingan Facebook dan membagikan artikel ke pengguna umum melalui link yang diposting,” tulis Meta.
Perusahaan media juga masih bisa memanfaatkan produk Facebook lainnya, seperti Reels dan sistem iklan dari Facebook yang menjangkau pengguna lebih luas. Perusahaan media bahkan tetap mendapatkan 100% pendapatan yang diperoleh dari Facebook.
Meskipun Meta akan menghentikan layanan Facebook News di AS dan Australia, pengumuman ini tidak berdampak pada ketentuan dalam perjanjian Facebook News dengan media online di beberapa negara lainnya.
“Penutupan Facebook News tidak mempengaruhi komitmen Meta untuk menghubungkan orang-orang dengan informasi terpercaya dan mengurangi penyebaran berita palsu di platform mereka,” perusahaan menegaskan.
Meta bermitra dengan memeriksa fakta pihak ketiga, yang disertifikasi melalui badan akreditasi seperti International Fact-Checking Network, yang meninjau dan menilai misinformasi viral di aplikasi media sosial milik Meta. (liputan6/d1)
Discussion about this post