MEDAN, Waspada.co.id – Kasus dugaan korupsi yang menjerat sejumlah pejabat utama terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang diprediksi akan berdampak negatif terhadap citra dan kepercayaan publik kepada PT Pertamina (Persero).
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan, Dr. Arianda Tanjung S.I.Kom, M.Kom.I menyebutkan bahwa skandal ini dapat memperburuk persepsi masyarakat terhadap perusahaan pelat merah tersebut.
“Kasus dugaan korupsi ini akan memicu krisis kepercayaan publik. Masyarakat akan semakin skeptis terhadap transparansi dan akuntabilitas Pertamina,” ujar Dr. Arianda, Kamis (27/2).
“Setiap kasus korupsi yang melibatkan perusahaan milik negara akan menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Jika tidak ditangani dengan transparan dan profesional, publik bisa kehilangan kepercayaan terhadap Pertamina,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam era digital saat ini, informasi menyebar dengan cepat melalui media sosial dan pemberitaan daring.
“Ketika masyarakat terus-menerus melihat berita tentang korupsi di Pertamina, ini akan membentuk opini negatif yang sulit dipulihkan,” tambahnya.
Menurutnya, perusahaan besar seperti Pertamina harus segera mengambil langkah strategis untuk memulihkan reputasi mereka.
“Krisis komunikasi harus ditangani dengan cepat dan tepat. Transparansi, keterbukaan informasi, serta tindakan tegas terhadap pelaku korupsi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik,” tambahnya.
Ia menilai bahwa strategi komunikasi krisis yang efektif sangat diperlukan dalam situasi ini.
“Pertamina harus proaktif dalam menyampaikan informasi kepada publik dan menunjukkan komitmen dalam pemberantasan korupsi agar kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan,” tutupnya. (wol/man/d2)
Discussion about this post