MEDAN, Waspada.co.id – Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Barry Simorangkir mengikuti fit and proper test untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut 2024 di DPD PDI Perjuangan.
Barry Simorangkir mengaku telah memiliki visi-misi untuk memajukan Sumut. Dia mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi fokus perhatiannya bila nantinya terpilih. Antara lain bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Demikian disampaikan Barry usai mengikuti tes wawancarai di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Djamin Ginting, Senin (15/7).
“Tadi saat wawancara saya diminta penjelasan terkait kesiapan saya, termasuk di dalamnya soal visi-misi. Dan saya menjelaskan hal yang paling mendasar, yakni bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan,” kata Barry.
Barry yang juga kader PDIP ini mengatakan, visi-misi yang diusung nantinya akan bermuara pada terciptanya tata kelola dan pemerintahan yang mencerminkan smart city.
Barry yang saat ini menjabat Kepala Biro Data BSPN PDIP mengatakan, konsep smart city tidak hanya terkait sistem pemerintahan yang ramah, namun juga kesiapan sumber daya manusianya.
“Antara lain, bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan memahami posisinya sebagai pelayan masyarakat. Dengan teknologi itu, segala urusan masyarakat nantinya dapat diakses secara transparan, bebas pungli sekaligus memudahkan masyarakat,” sebutnya.
Karena itu, kata Barry, di bidang pendidikan, ia akan mengadakan sejumlah program. Di antaranya menyiapkan 1.000 beasiswa kuliah di luar negeri dan 1.000 beasiswa di dalam negeri.
Sementara di bidang kesehatan, Barry mengatakan telah memiliki sejumlah program salah satunya menargetkan rumah sakit berkualitas internasional di setiap kabupaten/kota di Sumut.
Menurutnya pelayanan kesehatan di Sumut masih rendah hal itu dikarenakan terbatasnya sumber daya manusia dan infrastruktur.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Bidang Komunikasi Politik, Aswan Jaya menjelaskan, PDIP berkepentingan untuk menggali komitmen, program-program serta kesiapan para calon. Adapun materi yang ditanya disesuaikan dengan kapasitas dan track calon.
“Misalnya kalau Pak Edy, materinya lebih kepada bagaimana pengalaman beliau saat menjadi gubernur dan tantangannya. Kalau untuk Pak Nikson lebih kepada eksplorasi potensi daerah,” pungkasnya. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post