LANGSA, Waspada.co.id – Calon Wali Kota Langsa periode 2024-2029, Said Mahdum Majid, menyoroti persoalan minimnya lapangan pekerjaan di kota setempat yang dianggapnya jadi sektor krusial dan bisa memicu dampak negatif bagi prilaku masyarakat.
Maka Said menilai, membuka lapangan kerja seluas-luasnya menjadi salah satu program prioritas yang bakal diimplementasikan jika diberi kepercayaan oleh masyarakat.
“Ini jadi persoalan mendasar dan isu paling seksi di kota Langsa. Ada 4 Universitas di kota Langsa yang tiap tahunnya melahirkan lulusan sarjana, namun hingga hari ini mereka tidak tau harus kemana. Artinya kemampuan Pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan hampir berada pada titik nol,” ungkap dia, pada press conference usai pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Rabu (28/8), di Sekretariat Komisi Independen Pemilihan (KIP).
Di sisi lain, sambung Said, sulitnya lapangan pekerjaan bisa meningkatkan angka pengangguran, hingga tindakan kriminal.
“Ketika seseorang yang sudah memiliki tanggung jawab kesulitan dalam faktor ekonomi, hingga sulit untuk makan anak istrinya, maka munculah pikiran-pikiran yang bisa membahayakan seperti merampok, mencuri, begal bahkan hingga membunuh. Itu semua terjadi lantaran sulitnya ekonomi karena tak ada lapangan pekerjaan,” paparnya mengilustrasikan potensi dampak minimnya lapangan pekerjaan.
Terhadap situasi tersebut, Said yang juga sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemko Langsa, mengatakan bakal membuka seluas-luasnya ruang nyaman dan aman bagi para investor untuk berinvestasi, dengan harapan agar para lulusan atau angkatan kerja di Langsa dapat bekerja di kota sendiri.
“Kami juga sudah mengajak beberapa Investor, dan secara nyata di Kota Langsa saat ini sudah dibangun pabrik rokok dengan brand Nanggroe Aceh Darussalam yang pemasarannya untuk masyarakat Aceh dan Sumatera. Bahkan sudah ada permintaan dari Jawa dan Australia,” bebernya, didampingi calon Wakil Wali Kota Rusli Tambi.
Said Mahdum Majid berharap ke depannya ada investasi-ivenstasi lain yang menyusul. Dia menjelasakan, bahwa sebelumnya pabrik rokok tersebut awalnya akan dibangun di perbatasan Sumatera Utara-Aceh.
“Saya memohon agar pabrik tersebut di bangun di Aceh khususnya di Kota Langsa, sebab saya masih punya tanggungjawab ikhwal pembukaan lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” pungkas dia.(wol/Rid/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post