TARUTUNG, Waspada.co.id – Tanpa ragu, tangan Calon Bupati Tapanuli Utara Satika Simamora SE MM didampingi Calon Wakil Bupati Sharlandy Hutabarat, langsung mengambil gulungan kertas yang di dalamnya telah bertuliskan nomor urut Paslon di Pilkada Taput 2024, yang diselenggarakan KPU Tapanuli Utara, Senin (24/9).
Tak berapa lama, setelah dipersilakan pihak KPU, tangannya membuka gulungan kertas itu dan ternyata di dalamnya bertuliskan nomor urut 1 (satu), sekaligus menjadikan pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Tapanuli Utara Satika Simamora/Sarlandy Hutabarat menjadi nomor urut 1 (satu) dan akan tertera pada kertas suara di hari “H” pencoblosan Pilkada tanggal 27 November 2024.
Terpantau, usai mencabut nomor, selebrasi Satika Simamora yang tampil prima saat kegiatan ini langsung memeluk Sarlandy Hutabarat, yang sudah dianggap sebagai orang tuanya. Di mana sebelumnya Sarlandy juga berhasil menarik nomor paing kecil yang merekomendasikan mereka mencabut nomor yang pertama.
Tampilan Satika Simamora pun terlihat sangat ‘fresh’ ketika itu dan aura wajahnya sangat bersinar saat menyampaikan pidato dengan ungkapan menohok tentang Pilkada Damai.
Tidak sungkan pula, perempuan dua orang putra ini langsung menyalami rivalnya, JoniusTaripar Hutabarat/Deni Lumbantoruan.
Mendapat nomor urut satu, para pendukung Satika/Sarlandy juga sontak menyambut gembira dan bersorak dengan serta disahuti yel-yel “Satika-Sarlandy menang”, ‘Satika Sarlandy nomor satu’.
Dengan demikian Calon Bupati Tapanuli Utara Satika/Sarlandy ditetapkan menjadi nomor urut 1, sementara Dr Jonius Hutabarat/Deni Hutabarat menjadi Nomor urut 2 pada pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara Tahun 2024, Senin (23/9) di Komplek Kantor KPU Taput, Tarutung.
Kepada Waspada Online, Satika Simamora mengaku, ketika saat hendak mencabut nomor, dirinya berdoa dan bertanya kepada Tuhan.
“Saya berdoa. Berdoa dalam hati saat acara. Karena kutanya juga para orang tua yang mendampingi di tim, mana mau kita ambil. Mereka bilang, terserah inang. Tidak puas dengan petunjuk itu saya pun berdoa,” sebutnya.
“Minta petunjuk Tuhan. Tuhan, mana mau ku ambil. Tuhan menggerakkan tangan saya seakan bilang, kamu memilih harus dengan rendah hati. Jadi ambil yang paling bawah.”
“Itu kata Tuhan. Maka saya ambil yang paling bawah, dan ternyata dapat nomor satu,” ungkap Satika.
Dilaporkan, pengundian dan penetapan nomor Paslon ini disaksikan Forkopimda Taput, Ketua Bawaslu Kopan Pasaribu, tokoh agama dan para pengurus partai politik (parpol) pengusung masing-masing kandidat.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Deklarasi Kampanye Damai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Tapanuli Utara, ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh masing-masing paslon, KPU/Bawaslu dan Forum Pimpinan Daerah Tapanuli Utara.
Terpantau, Paslon Satika/Sarlandy bersama timnya belakangan hadir menyusul Paslon JTP/Deni yang sudah terlebih dahulu berada di Komplek Kantor KPU Taput.
Satika/Sarlandy bersama timnya rata- rata didampingi orang tua, sementara di luar gedung menunggu kelompok yang lebih muda.
Kehadiran tim ini sangat kontras dengan kehadiran Tim JTP/Deni yang datang dengan menggunakan pengeras suara dan memboyong sound sistem diiringi yel-yel dan musik, sehingga suara-suara pendukungnya sangat terdengar jelas saat acara pengundian dan deklarasi damai berlangsung.
Untuk mengamankan situasi, polisi memisahkan kedua kerumunan massa berbeda kandidat. Hingga saat acara selesai, KPU lewat saran polisi mempersilakan Paslon Satika/Sarlandy dan timnya terlebih dahulu meninggalkan Komplek Kantor KPU Taput. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post