INDRAPURA, Waspada.co.id – Keseriusan dan kepedulian Pj Bupati Batubara Nizhamul SE MM terhadap keberadaan zuriat keturunan 11 Kedatukan Melayu, termasuk Istana Niat Lima Laras semakin terlihat.
Hal ini dibuktikan dengan diberangkatkannya sanak keturunan 11 zuriat Kedatukan Melayu di Kabupaten Batubara termasuk Istana Niat Lima Laras, berkunjung ke Istana Siak Indrapura, Provinsi Riau.
“Sesuai janji saya kepada seluruh zuriat 11 Kedatukan Melayu, malam ini kita semua berangkat ke Kesultanan Siak Indrapura di Riau,” tutur Pj Bupati Nizhamul saat prosesi pelepasan keberangkatan para zutiat 11 Kedatukan Melayu, Jumat (7/6) malam, Ba’da Isya.
Didahului pembacaan doa, seluruh zuriat 11 Kedatukan Melayu pun diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Pj Bupati Nizhamul dan diawali pengarahan oleh Kadis Porabudpar Pemkab Batubara, Drs Sapri Moesa MM.
Sebelumnya, Pj Bupati Nizhamul mengatakan, berhasil mengubah status Istana Niat Lima Laras menjadi Situs Cagar Budaya. “Dengan segala daya upaya, kita telah berhasil mengubah status Istana Niat Lima Laras sebagai salah satu zuriat yang masih ada, menjadi Cagar Budaya.”
Tak hanya itu, Nizhamul juga menyebut, keberangkatan ini juga atas undangan Bupati Siak dalam rangka penabalan gelar Datuk bagi Bupati dan Wakil Bupati di sana. “Karena memang Kesultanan Siak dan Kedatukan di Batubara ini ada tali sejarahnya,” ungkapnya.
“Itulah dasar Bupati Siak dan kami (Kabupaten Batubara) untuk menjembatani seluruh ahli waris 11 Kedatukan termasuk Istana Kedatukan Lima Laras untuk bertemu dan berkunjung ke asal leluhurnya. Itulah kebahagiaan kami melihat seluruh zuriat di sini untuk pergi ke sana (Kesultanan Siak),” ujar Nizhamul.
Sehingga nantinya, kata Nizhamul, pihaknya bersama seluruh ahli waris akan mengumpulkan seluruh aset-aset termasuk ahli waris Istana Niat Lima Laras dalam satu museum yang akan difasilitasi oleh Pemkab Batubara.
“Agar kekayaan sejarah zuriat yang ada salah satunya Lima Laras ini, tidak lapuk dan hilang dimakan usia. Termasuk nanti Istana Niat Lima Laras akan kita pugar menjadi megah kembali laksana Istana Siak Sri Inderapura di Riau,” ungkap Pj Bupati.
Nizhamul pun menyebut, Kedatukan di Kabupaten Batubara memang berbeda dengan Kesultanan-kesultanan Melayu yang ada di Pantai Timur Sumatera Utara. “Tapi 11 Kedatukan di Batubara ini ada kemiripan dan ciri khasnya dengan Siak. Garis sejarah itulah yang akan kita satukan nantinya,” sebutnya.
“Mungkin selama ini kita abai, dengan kekayaan sejarah, dan ini menurut saya adalah kekayaan bangsa kita. Itulah hal mendasar yang memotivasi cita-cita kami membesarkan kekayaan sejarah termasuk Istana Niat Lima Laras ini beserta seluruh ahli waris dan zuriatnya,” tutur Nizhamul lagi.
Salah satu Zuriat Kedatukan Batubara, generasi ke-4 Kedatukan Sipare-pare, OK Soman Gelar Datuk Sipare-pare, Amir Hamzah (67) mengaku terharu, dan menitikkan air mata sesaat menjelang keberangkatan para ahli waris ke Siak Indrapura, Riau.
“Bangga hati kami Pak Pj Bupati ini mau menyatukan kami. Berpuluh-puluh tahun kami bercerai-berai dengan sanak keluarga, kami akan dihantarkan ke tempat nenek moyang kami di Siak sana,” ucap Amir Hamzah sembari menyeka air mata, dari wajah uzurnya.
Namun, sesaat kemudian, ahli waris Kedatukan Melayu Sipare-pare Batubara ini tampak tetap bersemangat.
Tepat pukul 20.10 WIB, rombongan Pj Bupati, OPD dan staf bersama puluhan ahli waris dari 11 Kedatukan Melayu Se-Kabupaten Batubara bersiap untuk berangkat dari Rumah Dinas Pj Bupati di Indrapura, Kabupaten Batubara menuju Siak, Provinsi Riau.(wol/ags)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post