LANGSA, Waspada.co.id – Pj Geuchik Sungai Pauh Pusaka Kecamatan Langsa Barat, Freddy Alam Sujaya, mengaku hanya memfasilitasi tuntutan warga terkait tranparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
Freddy bilang, warga yang datang, meminta musyawarah untuk menghadirkan mantan geuchik dan Ketua Tuha Peut. “Ya saya sampaikan bahwa ranah pemanggilan geuchik dan Ketua Tuha Peut itu di kecamatan, bukan ranah saya,” ujar dia.
Saya sudah undang pihak kecamatan, dan lain-lain. “Pertama kali warga datang, saya sudah undang pihak Kecamatan dan yang lainya, namun dengan Pemko waktu tiga hari itu kan belum tentu bisa, pak camat juga waktu itu sedang ke Jakarta,” bebernya lagi.
Baca Juga: Pengelolaan APBG Sungai Pauh Pusaka tak Transparan, Warga Geruduk Kantor Geuchik
Hari Senin itu kantor sudah sempat disegel, maka datang kapolsek dan camat untuk buka segel dengan komitmen akan dibuat pertemuan di kecamatan.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan saya, saya hanya memfasilitasi. Masyarakat mau mempertanyakan terkait APBG sebelum saya menjabat. Untuk mengecek fisik pengerjaan di lapangan itu ranahnya Inspektorat,” ungkap Freddy.
Sebelumnya, massa aksi damai juga sempat mengkritisi soal pemasangan baleho APBG tahun 2024 yang disebut dilakukan (dipasang, red) setelah adanya reaksi.
“Bukan saya, geuchik lama itu yang masang,” timpal Freddy, Pj Geuchik yang diketahui baru menjabat sejak 8 Juli 2024.
Freddy menjelaskan bahwa selama jabatannya, tidak banyak kegiatan yang dikerjakan. “Selama saya menjabat kegiatan yang dilakukan hanya saat 17 Agustus, maulid dan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Waktu saya datang anggaran untuk program sudah digunakan, paling tinggal BLT (APBN), kegiatan Maulid anggaran sebesar Rp5 juta dan 17 Agustus Rp5 juta,” jelasnya lagi, Rabu (18/12).
Sekretaris Gampong Sungai Pauh Pusaka, Aman Farizah, saat dikonfirmasi terkait alur penyaluran APBG mengaku cuma berperan untuk mendantangani.
Untuk pengeluaran dan pengelolaan, disebutnya kewenangan Geuchik dan Bendahara.
“Saya cuma neken aja, tidak terlalu saya periksa apa dan kemana penggunaannya. Geuchik yang lama namanya Musliadi, menjabat satu periode,” ucapnya.
Kemarin, Selasa (17/12), puluhan warga Gampong Sungai Pauh Pusaka, Kecamatan Langsa Barat, kota Langsa melakukan aksi damai di kantor Geuchik setempat lantaran adanya dugaan non trasparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
Sejumlah warga mengaku kesal karena ketidakjelasan penggunaan APBG 2023-2024.
Berkaitan dengan APBG tahun 2023-2024 yang sebelumnya disoal warga, wartawan sudah mencoba mengkonfirmasi ke pihak Inspektorat soal hasil audit. Namun kepala Inspektorat kota Langsa sedang tak berada ditempat. (wol/rid/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post