MEDAN, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyatakan komitmennya
untuk memantau dan melakukan intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan. Sekaligus memastikan pasokan bahan pangan dalam kondisi aman dan harganya stabil.
Hal ini disampaikan Hassanudin usai mendengarkan arahan Menteri Dalam Negeri (Medagri) Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province, lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (29/4).
“Kita siap menjalankan arahan Bapak Mendagri bagaimana menjaga pergerakan komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, telur dan daging ayam ras,” kata Hassanudin.
Menurutnya, dalam menjaga pergerakan komoditas pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah melakukan kerja sama anatardaerah, dengan cara menyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit, dari daerah surplus.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian saat memimpin rapat mengatakan, komoditas pangan yang menjadi perhatian adalah bawang merah yang naik di 314 Kabupaten/Kota dari 512 Kabupaten/Kota. Kemudian daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih.
“Ini terkait masalaah pakan (jagung) yang saat ini kita panen raya jagung, namun karena cuaca masih menunggu pengeringan agar bisa diditribusikan ke peternak, agar harga jagung dapat dikendalikan dan itu akan berimbas kepada harga telur ayam ras dan dading ayam ras,” kata Mendagri
Selain itu, juga disampaikan, di beberapa daerah terjadi kenaikan bawang merah dan harga cabai, karena persolan pendistribusian. Hal ini perlu kerja sama antardaerah untuk memasok dari daerah surplus ke daerah minus.
Karenanya para Kepala Daerah baik Bupati/Walikota dan Gubernur, serta stakeholder terkait, diharapkan untuk terus menjaga pergerakan harga-harga pangan.
“Setiap daerah cek, lakukan langkah-langkah sesuai problema masing-masing, bantu masyarakat untuk tidak kekurangan pangan dan harga terjangkau. Walau tingkat inflasi nasional pada angka relatif terkendali, yaitu 3,05% (y-on-y) namun harus diwaspadai, karena kenaikan dari bulan ke bulan (m-to-m) Februari&Maret 2024 masih sebesar 0,52%,” jelasnya
Sementara, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan secara nasional sebanyak 97 Kabupaten/Kota mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Komoditas penyumbang utama IPH beradasarkan wilayah Sumatera pada minggu keempat April, di antaranya Bawang Merah dan Daging Ayam Ras. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post