LANGKAT, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Tyas Fatoni mengunjungi dua Posyandu yang berada di Kabupaten Langkat.
Kedua Posyandu itu, yakni Posyandu Melati di Desa Kebun Kelapa, Kecamatan Secanggang dan Posyandu Nuri di Desa Suka Mulia, Kecamatan Secanggang, Langkat.
Tyas mengatakan Posyandu memiliki perang penting sebagai ujung tombak dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu, dirinya mengapresiasi berbagai program yang telah dilaksanakan di Langkat.
“Saya mengapresaisi kepada Pj Bupati Langkat, ini sesuatu kolaborasi yang luar biasa. Hari ini ada beberapa agenda kunjungan kerja, salah satunya mengunjungi Posyandu di Langkat,” kata Tyas usai melakukan kunjungan di Desa Suka Mulia, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumut, Senin (16/12).
Menurutnya, penanganan stunting juga diperlukan kolaborasi dan kekompakan yang solid dari berbagai pihak. Oleh karena itu, PKK bersama dengan Pemerintah Daerah menjadi bagian penting yang berkontribusi dalam penanganan stunting.
“Kalau kita melihat persentasenya sudah menurun. Posyandu adalah salah satu ujung tombak bagaimana kita membuat angka stunting menjadi zero,” ucapnya.
Dari Posyandu, sejumlah kegiatan pemeriksaan kesehatan baik untuk ibu hamil, Balita, ibu menyusui, hingga pemeriksaan kesehatan untuk lanjut usia (Lansia) terekam secara detail.
Selain itu, melalui kegiatan Posyandu juga bisa diperoleh data terkait asupan gizi ibu hamil dan balita begitu juga dengan rekam medis dari Lansia yang rutin memeriksakan kesehatannya ke Posyandu.
“Saya yakin dengan kolaborasi yang dilakukan Pemprov Sumut bersama kabupaten/kota maka zero stunting bisa tercapai,” ucapnya.
Pemprov Sumut diketahui, berhasil menurunkan prevalensi stunting 2,2% di tahun 2023 menjadi 18,9%, dengan berbagai intervensi yang dilakukan.
Sementara itu, Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy mengatakan stunting di Langkat berhasil ditekan sebesar 0,30%, artinya jumlah stunting sudah berada di bawah 300 orang. Melalui kegiatan Posyandu maka dapat diketahui secara langsung by name dan by address.
“Alhamdulillah, Posyandu di Langkat yang berjumlah 1.050 Posyandu, 40% di antaranya sudah kategori Integrasi Layanan Primer (ILP),” ujarnya.
Di Posyandu Nuri dan Melati, Pj Ketua PKK bersama Pj Bupati Langkat melihat langsung kegiatan di sana, mulai dari pendaftaran, mengukur berat badan, mengukur tinggi badan, hingga pemberian tetes polio dan lainnya.
Untuk Lansia, kegiatan juga dimulai dari pendafataran hingga pengecekan kesehatan berupa tensi, kolesterol, gula darah, dan lainnya. Tyas juga menyempatkan melihat ruangan USG di dua posyandu itu.
Untuk Posyandu Nuri tercatat sebanyak 425 balita, 446 Lansia, 16 orang ibu hamil, dan penderita stunting 6 orang. Sementara di Posyandu Melati tercatat sebanyak 50 balita, 30 Lansia, 10 ibu hamil, dan 18 penderita stunting.
Pada kunjungan itu Pj Ketua PKK juga memberikan makanan/snack untuk Balita, susu untuk balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia, bantuan buku dan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk PAUD, dan penyerahan bingkisan lansia, ibu hamil, dan balita, serta souvenir untuk kader Posyandu. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post