LANGSA, Waspada.co.id – Pj Wali Kota Langsa DR (C) Syaridin S.Pd M.Pd, memimpin pelaksanaan apel gelar pasukan dalam rangka operasi ‘Mantap Praja Seulawah’ yang dilaksanakan Polres Langsa, di lapangan merdeka, Senin (26/8).
Dalam sambutannya, Syaridin menyampaikan bahwa Pilkada serentak merupakan sebuah proses demokrasi yang sangat penting. Di mana masyarakat Aceh akan memilih pemimpin untuk masa depan, namun harus disadari bahwa dalam setiap momentum politik potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan meningkat.
Menyikapinya, Polda Aceh dan Polres Langsa beserta jajaran dengan didukung oleh TNI dan instansi terkait dan mitra Kamtibmas lainnya akan melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Mantap Praja Seulawah 2024 dalam rangka pengamanan penyelenggaraan tahapan Pilkada Aceh 2024.
Operasi ini akan dilaksanakan selama 66 hari mulai tanggal 27 Agustus s/d 21 Desember 2024 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif serta didukung dengan kegiatan intelijen, penegakan hukum, kehumasan dan bantuan operasi guna terciptanya keamanan, kelancaran dan ketertiban kepada setiap tahapan Pilkada Aceh tahun 2024.
Apel pasukan yang digelar hari ini merupakan bentuk kesiapan dalam rangka keamanan seluruh tahapan Pilkada tahun 2024 di provinsi Aceh.
“Kehadiran kita semua disini menandakan bahwa kita siap untuk memberikan yang terbaik demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dalam menghadapi demokrasi pemilihan kepala daerah di provinsi Aceh,” ujarnya membacakan amanat Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko.
Dalam pelaksanaan pengamanan pilkada nantinya akan dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari potensi konflik antar pendukung, penyebaran informasi palsu/hoax hingga kemungkinan adanya upaya-upaya mengganggu kelancaran proses demokrasi.
“Untuk itu saya instruksikan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan koordinasi dan bersinergi dengan stakeholder terkait serta seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Netralitas dan profesionalisme juga menjadi aspek yang sangat penting bagi kita. Tugas kita adalah untuk memastikan bahwa seluruh tahanan Pilkada dapat berjalan dengan aman, tertib dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan sampai terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang dapat merusak integritas sebagai aparat penegakan hukum dan pelindung masyarakat.
Sesuai dengan data IPKP (Indeks Potensi Kerawanan Pemilihan) Baintelkam Polri, ada sembilan kabupaten/kota di provinsi Aceh yang termasuk dalam kategori rawan, dan empat belas kabupaten kota masuk kurang rawan pada pelaksanaan Pilkada Aceh.
Lalu terdapat 12.891 TPS yang harus dilakukan pengamanan, antara lain 10.814 TPS kurang rawan, 1.957 TPS rawan dan 91 TPS sangat rawan.
“Berdasarkan rencana operasi mantap praja Seulawah yang dilaksanakan selama 66 hari Polda Aceh melibatkan 47.298 personil pengamanan yang terdiri dari Polri 10.350 personil, TNI 4.799 personil dan Linmas 32.149 personil,” beber Syaridin.
Syaridin menambahkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya pelaksanaan Pemilu legislatif dan eksekutif di kota Langsa berjalan lancar dan tertib tanpa kendala apapun.
“Dan untuk pelaksanaan pada November mendatang kita berharap seluruh tahapan Pilkada berjalan lancar dan sukses,” harap Syaridin.
Sementara Kapolres Langsa AKBP Andy Rahmansyah SIK SH MH menjelaskan untuk penyebaran personil dalam pengamanan Pilkada 2024 akan disesuaikan berdasarkan jumlah TPS di Kota Langsa.
“Kota Langsa secara umum termasuk dalam kategori kurang rawan, masih bisa dikendalikan. Tapi kalau kita tidak bersatu bisa jadi rawan namun kita lihat bersatu TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat di kota Langsa, insya Allah Langsa aman,” sebut Andy. (wol/rid/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post