JAKARTA, Waspada.co.id – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mempercayai dua kasus besar yang kini ditangani Polri bukanlah sandiwara atau gimik belaka. Dua kasus itu yakni, judi online (Judol) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dan kasus Ivan Sugianto yang viral karena memaksa siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 inisial EN untuk sujud dan menggonggong.
Mulanya dia menyampaikan keraguan publik atas kasus Judol di lingkungan Komdigi akan menyeret pejabat tingkat atas. Lalu, soal keaslian Ivan Sugianto yang ditangkap polisi di Bandara Juanda, Surabaya. Foto penangkapan yang beredar itu dicurigai netizen kalau Ivan Sugianto yang ditangkap polisi itu palsu.
“Karena pengalaman masa lalu, banyak yang ragu dan khawatir: penanganan Judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yang paling bertanggung jawab dan terlibat,” tulis Mahfud melalui akun sosial media X, @mohmahfudmd, dikutip Minggu (17/9).
“Begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yang menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adalah palsu dan hanya pemeran pengganti,” ujarnya.
Namun, menurut sumber yang ia peroleh, Polri tak bersandiwara atas dua kasus itu. Sebab, kata Mahfud, Polri akan mengusut kasus Judol di Komdigi hingga tuntas.
“(1) Penanganan kasus Judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku,” tuturnya.
Sementara itu, terkait kasus SMAK Gloria 2, lanjut Mahfud, dalan waktu dekat wajah Ivan akan ditampilkan ke publik oleh polisi.
“(2) Ivan Sugianto yang ditangkap itu asli. Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kepada publik tanpa memakai masker, Presisi,” pungkasnya. (wol/okz/pel/d2)
Discussion about this post